Suara.com - Kebakaran melanda gedung kampus Universitas Darul Ulum Jombang, Jawa Timur, Senin (3/12/2018). Api yang menjalar sejak pukul 19.00 WIB itu akhirnya mulai bisa dijinakkan pada pukul 19.30 WIB.
Petugas merasa kesulitan karena gedung yang terbakar di lantai dua dan tiga. Gedung tiga lantai tersebut bernama Advance Lecturing. Lantai pertama digunakan sebagai kantor Rektor dan Ketua Yayasan.
Sedangkan lantai dua dan tiga merupakan ruang kuliah untuk mahasiswa FKIP dan Fisipol. Nah, lantai dua dan tiga itulah yang dilalap api.
"Untuk ruang Yayasan dan Rektor, aman," ujar Sekretaris Yayasan Undar Ali Sukamtono ketika ditemui di lokasi oleh Beritajatim.com.
Ali mengatakan, dia mengetahui kejadian itu selepas magrib, yakni ketika dirinya mendapatkan telepon dari Ketua Yayasan Undar Hj Ahmada Faidah. Setelah itu, Ali langsung menghubungi polisi. "Saat tiba di kampus api sudah membesar," kata Ali.
Kebakaran yang melanda kampus di Jl Abdurrahman Wahid Jombang ini menyita perhatian warga.
Puluhan warga sekitar memasuki kampus untuk mrlihat peristiwa itu. Bukan hanya itu, lalu lintas di Jl Abdurrahman Wahid juga dialihkan.
Sebanyak delapan mobil PMK diterjunkan untuk melakukan pemadaman di kampus Undar Jombang. Mereka melakukan pemadaman dari dua sisi, yakni utara dan selatan.
Selain itu, sejumlah karyawan Undar juga melakukan pemadaman dengan alat seadanya. Namun, karena api cepat menjalar, gedung yang berada di lantai dua dan tiga itu ludes, yang tersisa hanya tembok. Sementara kursi kuliah beserta isi gedung lainnya, hangus tak tersisa.
Baca Juga: KPPPA Gelar Pelatihan Demi Perkuat Mental Calon Pekerja Migran Indonesia
Hingga pukul 19.32 WIB, kobaran api tidak terlihat di gedung itu. Nama bara api masih terlihat. Sesekali terdengar suara plafon jatuh. Pemadaman terus dilakukan.
"Yang di dalam harap keluar semua. Karena ada plafon jatuh," ujar anggota Polres Jombang yang siaga di lokasi.
Berita ini kali pertama diterbitkan Beritajatim.com dengan judul “Undar Terbakar, 8 Mobil PMK Diterjunkan”
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO