Suara.com - Sebanyak 8 orang dikabarkan sempat selamat saat peristiwa penembakan di Trans Papua, Minggu (2/12/2018) kemarin. Hanya saja sampai kini belum ada keterangan resmi nasib pekerja di sana.
Sebelumnya dikabarkan ada 24 orang yang ditembak mati di Trans Papua di kawasan Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua. Ketua I DPRD Kabupaten Nduga, Alimin Gwijangge yang mengatakan mendapat kabar 8 orang sempat selamat.
Ia menjelaskan, para tenaga kerja yang menjadi korban penembakan di Trans Papua terbagi di tiga tempat berbeda di antaranya di kali Yigi, Kali Irigi dan Kali Aorak.
“Saya memang tidak ada di Nduga saat kejadian, tetapi saya memantau terus kejadian di sana. Namun sebab akibat kejadian belum pasti karena apa. Tetapi informasinya ada delapan orang yang dikabarkan sempat selamat,” kata Alimin Gwijangge yang ketika dihubungi, Senin (3/12/2018) malam sudah berada di Keneyam, Nduga.
Sampai kini Aparat TNI-Polri dikerahkan untuk mengevakuasi korban pembunuhan sebanyak 24 pekerja pembangunan jalan dan jembatan Trans Papua di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, Papua, Selasa (4/12/2018). Puluhan pekerja itu diduga dibunuh kelompok bersenjata pada Minggu (2/12/2018).
Penyebab pembunuhan terhadap karyawan PT Istaka yang sedang melakukan pembangunan jembatan masih misterius.
Sementara itu, data yang dihimpun menyebutkan bahwa Pdt. Wilhelmus Kogoya, tokoh gereja di Distrik Yigi, telah melaporkan kasus pembunuhan di Kali Yigi dan Kali Aorak Distrik Yall Kabupaten Nduga menewaskan 24 tukang.
Dari laporan tersebut, terungkap dua pekerja selamat setelah berhasil melarikan diri. Mereka kini di Distrik Mbua. Sementara itu, delapan lainnya di Distrik Yal diselamatkan keluarga Alimi Gwijangge yang menjabat Wakil Ketua I DPRD Kabupaten Nduga. Mereka dibawa ke Distrik Koroptak dalam keadaan selamat. (TabloidJubi.com)
Baca Juga: Bukan Cuman Toilet, Dinding Rumah Juga Rentan Terpapar Bakteri
Tag
Berita Terkait
-
Anggota DPRD Nduga: Penembak Pekerja Trans Papua Kelompok Egianus Kogoya
-
Penembakan di Trans Papua, Polisi Siapkan Peti Mati dan Mobil Jenazah
-
Daftar Nama 24 Pekerja Trans Papua yang Dibunuh Kelompok Bersenjata
-
Kesaksian Alimin Gwijangge Saat Puluhan Pekerja Trans Papua Dibunuh
-
Penembakan di Trans Papua, Polisi Tak Bisa Mendekat ke Lokasi Kejadian
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'