Suara.com - Direktur Eksekutif dari Lingkar Madani Indonesia (LIMA) Ray Rangkuti mengatakan ada tiga pola kampanye yang dilakukan pasangan Calon Presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno di Pilpres 2019. Pola kampanye yang pertama, kata Ray, yakni menyebarkan berita dengan data yang tidak akurat.
"Ada pola yang terus menerus kelihatan ya model kampanyenya pak Prabowo dengan Sandiaga itu, satu menyebarkan berita dengan data yag tidak teruji, itu ya kira-kira," ujar Ray kepada Suara.com, Kamis (6/12/2018).
Pernyataan Ray menyusul kemarahan Prabowo di sejumlah media massa di Indonesia karena dinilai tidak objektif dalam memberitakan jumlah massa yang hadir di acara reuni 212. Prabowo mengklaim reuni 212 dihadiri 11 juta umat Islam.
Adapun pola kampanye yang kedua adalah membuat hal yang tak terlalu penting, namun dibuat sedemikian heboh. Ia pun mencontohkan kampanye Sandiaga yang meletakkan pete di atas kepalanya dan menyebut ada keluhan ukuran tempe yang setipis ATM.
"Kedua punya kecenderungan melakukan sesuatu yang mungkin yang sekiranya nggak terlalu penting tapi dibuat heboh, misalnya pete (ditaruh) diatas kepala, tempe (tempe setipis ATM)," kata dia.
Untuk pola ketiga kampanye yang dilakukan Prabowo yakni menarik minat media massa dengan cara membuat kehebohan, salah satunya dengan kemarahan Prabowo yang baru-baru ini dilontarkan kepada media.
"Ketiga adalah pola yang menarik minat media untuk menuliskan ya salah satunya dengan marah-marah itu, sindir-sindir," tuturnya.
Pengamat politik ini kemudian menyebut pola kampanye yang dilakukan Prabowo atau Sandiaga adalah membuat kehebohan dengan cara apapun agar mendapat perhatian media massa.
"Secara umum kalau kita pelajari polanya itu di tiga pola ini. Membuat heboh, data yang lemah tapi bisa heboh, ketiga bertingkah laku yang juga heboh-heboh," kata dia.
Baca Juga: e-KTP Aspal di Pasar Pramuka Pojok Pernah Dirazia, Kini Dijual Diam-diam
"Jadi pada keliatan yang penting hebohnya. Mungkin juga masih pada fase itu kampanye yang dilakuakn oleh Prabowo ya makanya dia nyerang aja media dengan asumsi ada lah yang mgkn gondok, tapi jangan lupa perhatian kepada dia akan terus tumbuh," Ray menambahkan.
Berita Terkait
-
Kubu Jokowi: Prabowo Jadikan Reuni 212 Senjata untuk Sudutkan Petahana
-
Prabowo Marah ke Wartawan, AJI Indonesia: Sebagai Capres Harus Bisa Bijak
-
Peluk Sandiaga, TGB: Beda Pandangan Politik Tak Boleh Rusak Silaturahmi
-
Seruan Ganti Presiden di Reuni 212, Tim Prabowo: Silahkan ke Bawaslu
-
PSI: Reuni 212 Diikuti 11 Juta Orang Kesurupan, Prabowo Harus Dirukiah
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Pramono Anung soal WFA Akhir Tahun: Pelayanan Publik Tetap Jalan, Petugas Frontline Wajib Masuk
-
Tak Cuma Halau Banjir Rob, Pramono Anung Mau Sulap Tanggul Ancol Jadi Spot Wisata Baru
-
SPPG Dorong Efisiensi Produksi Massal dan Perkuat Ekonomi Pangan Lokal
-
Polda Metro Jaya Ungkap Jaringan Uang Palsu USD dan SGD, Ribuan Lembar Disita
-
Pemerintah Bangun SPPG sebagai Dapur Modern untuk Mendukung Program Makan Bergizi Gratis
-
BPOM Ingatkan Risiko Pangan Bermasalah, Ini Tips Aman Memilih Hampers Natal
-
BPOM Ungkap Peredaran Pangan Ilegal dan Kedaluwarsa Jelang Nataru, Nilainya Capai Rp 42 Miliar
-
Golkar Copot Musa Rajeckshah dari Ketua DPD Sumut, Sekjen Bongkar Alasannya
-
OTT KPK di Kalsel, Dua Orang Tiba di Gedung Merah Putih untuk Pemeriksaan Intensif
-
Bupati Bekasi Kena OTT KPK, Berikut 5 Fakta Penting Terkait Penangkapan Ade Kuswara Kunang