Suara.com - Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA merilis survei terbarunya tentang pertarungan isu dan program kampanye pasangan Capres dan Cawapres di Pemilu 2019. Dalam temuannya, ada enam isu yang populer dan punya efek elektoral selama dua bulan masa kampanye.
Enam isu yang punya efek elektoral selama masa kampanye diantaranya adalah penyelenggaran Asian Games, Kunjungan Jokowi ke Gempa Palu, Kunjungan Jokowi ke Gempa Lombok, Hoaks Ratna Sarumpaet, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus 15 ribu, dan Pembakaran Bendera Tauhid.
Peneliti LSI Denny JA, Rully Akbar memaparkan, penyelenggaraan Asian Games didengar oleh 85.1 persen pemilih.
“Dari mereka yang pernah mendengar kegiatan ini, sebesar 96.5 persen menyatakan mereka suka dengan kegiatan tersebut,” kata Rully dalam konfrensi pers di kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (6/12/2018).
Kemudian, kunjungan Jokowi ke Gempa Palu diketahui oleh 75.5 persen pemilih. Dari mereka yang mendengar sebesar 93.7 persen menyatakan bahwa mereka suka dengan kegiatan tersebut.
Kunjungan Jokowi ke Gempa Lombok diketahui oleh 67.9 persen pemilih. Dan sebesar 94.5 persen dari mereka yang tahu atau pernah mendengar menyatakan suka dengan kegiatan tersebut.
“Sedangkan kasus Hoax Ratna Sarumpaet diketahui oleh 57.2 persen pemilih. Dan dari mereka yang tahu kasus tersebut, hanya sebesar 3.7 persen yang menyatakan suka. Sementara mereka yang menyatakan tidak suka dengan kasus tersebut sebesar 89.5 persen,” ujar dia.
Sementara kasus nilai tukar rupiah terhadap dolar AS tembus Rp 15 ribu, diketahui oleh 54.2 persen pemilih. Dari mereka yang pernah mendengar, sebesar 84.3 persen menyatakan tidak suka dengan kasus tersebut.
Pembakaran Bendera Tauhid juga menyita perhatian publik secara luas. Mereka yang menyatakan pernah mendengar atau tahu kasus Pembekaran Bendera Tauhid sebesar 53.7 persen.
“Dari mereka yang pernah mendengar, sebesar 83.6 persen menyatakan bahwa mereka tidak suka dengan kasus tersebut,” papar dia.
Selain enam program atau isu di atas, ada sejumlah isu dan program lainnya yang muncul dan ramai dalam pemberitaan dan percakapan di media sosial. Namun demikian, efek elektoralnya tidak terlalu signifikan karena tingkat pengenalan terhadap isu tersebut dibawah 50 persen.
Baca Juga: Prabowo - AHY Kompak ke Haul Habib Kwitang
Pengenalan terhadap isu diukur dalam survei nasional LSI Denny JA yang lebih menjamin representasi terhadap keseluruhan populasi pemilih. Baik pemilih di perkotaan maupun pemilih di pedesaan. Baik pemilih yang mengakses media sosial maupun pemilih yang tidak mengakses media sosial.
Popularitas isu-isu aktual yang diuji dalam survei LSI Denny JA antara lain, Isu Tampang Boyolali dengan popularitas isu sebesar 28.8 persen.
“Dari mereka yang tahu pernyataan capres Prabowo Subianto tentang Tampang Boyolali, sebesar 65.8 persen menyatakan tidak suka dengan pernyataan tersebut. Sementara mereka yang menyatakan suka hanya sebesar 9.3 persen,” tutur dia.
Sedangkan kunjungan Prabowo ke lokasi Gempa Lombok diketahui oleh 27.4 persen pemilih. Dari mereka yang tahu kunjungan Prabowo tersebut, sebesar 91.4 persen menyatakan suka, sementara sebesar 3.2 persen menyatakan tidak suka.
Rapat Tahunan IMF di Bali diketahui oleh 19.2 persen pemilih. Mereka yang tahu adanya rapat tahunan di Bali, sebesar 49.5 persen menyatakan tidak suka dengan kegiatan tersebut, sementara 33.5 persen menyatakan suka dengan rapat tahunan IMF tersebut.
Pernyataan Prabowo Subianto bahwa jika terpilih sebagai presiden maka tidak akan melakukan kegiatan impor diketahui oleh 18.7 persen pemilih.
“Dari mereka yang tahu atau pernah mendengar pernyataan Prabowo tersebut, sebesar 44.8 persen menyatakan tidak suka, sementara sebesar 45.7 persen menyatakan bahwa mereka suka dengan pernyataan tersebut,” kata dia.
Berita Terkait
-
10 Besar Tagar Olahraga Teratas Sepanjang 2018 di Twitter Indonesia
-
Sandiaga Uno Terima Curhatan Emak-emak soal Outsourcing
-
Dapat Rp 7 Juta dari Emak-emak, Sandiaga Janji Tak akan Khianati Pendukung
-
Wakil Ketua MPR: Memilih di Pemilu Harus Seperti Pilih Menantu
-
MPR: Memilih Pemimpin di Pemilu 2019 Seperti Pilih Menantu
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Kemensos Siapkan Jaminan Hidup Korban Bencana Sumatra Selama 3 Bulan
-
Kubu Roy Suryo Ungkap Detik-detik 'Penyusup' Kepergok Masuk Ruang Gelar Perkara Kasus Ijazah Jokowi
-
Prabowo Kunjungan di Sumatra Barat, Tinjau Penanganan Bencana dan Pemulihan Infrastruktur
-
Viral Tumpukan Sampah Ciputat Akhirnya Diangkut, Pemkot Tangsel Siapkan Solusi PSEL
-
KPK Buka Peluang Periksa Istri Ridwan Kamil di Kasus Korupsi Bank BJB, Sebut Perceraian Tak Pengaruh
-
Membara Kala Basah, Kenapa Kebakaran di Jakarta Justru Meningkat Saat Hujan?
-
Keroyok 'Mata Elang' Hingga Tewas, Dua Polisi Dipecat, Empat Lainnya Demosi
-
Disebut-sebut di Sidang Korupsi Chromebook: Wali Kota Semarang Agustina: Saya Tak Terima Apa Pun
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?