Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso menilai, jika tim pemenangan Capres dan Cawapres Prabowo - Sandiaga Salahudin Uno terus menyikapi temuan 31 juta penduduk yang belum masuk daftar pemilih tetap (DPT), padahal sudah melakukan perekaman KTP elektronik (e-KTP). Dia bersama lima sekjen partai koalisi lainnya akan bertemu dengan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk menyampailkan protes pada Senin (10/12/2018).
Pertemuan dengan KPU tersebut dilakukan tim untuk meminta keterangan jelas angka 31 juta DPT tersebut.
"Kita minta KPU dan pemerintah dalam hal ini Kemendagri dan Dukcapil. Kalau memang jelas, kita bisa lapang dada," tegasnya di Palembang, Jumat (07/12/2018).
Kalau ternyata tidak bisa, lanjutnya, pihaknya akan melayangkan protes dan melakulan penyisiran.
"Termasuk di Sumsel ini, apakah ada atau tidak dari jumlah tersebut, kita belum tahu pasti," imbuhnya.
Priyo juga menyebut, jika pasangan ini akan mengembalikan kondisi negara Indonesia persis seperti Presiden RI ke-2, Soeharto. Menurutnya, zaman dulu segala sektor ekonomi mulai dari sandang, pangan, dan papan harganya murah. Namun, kini semakin harga-harga kebutuhan pokok, tarif listrik, dan bahkan bahan bakar minyak (BBM) naik.
"Pak Prabowo dan Pak Sandi ini ingin membawa ekonomi bangsa dan negara bangkit kembali. Harga sandang, pangan, dan papan murah seperti pada jaman Pak Harto dulu. Leuwih penak zaman pun mbiyen toh," ujar Priyo.
Selain itu, dirinya pun mengetahui bagaimana masyarakat yang berprofesi sebagai petani masih jauh dari kata sejahtera.
"Kita fokus perbaikan swasembada pangan agar perekonomian bisa lebih baik mulai dari hilir," pungkasnya. Kontributor: Andhiko Tungga Alam
Baca Juga: Pemutakhiran DPT Daerah Bencana Dimulai Januari 2019
Kontributor : Andhiko Tungga Alam
Berita Terkait
-
Pemutakhiran DPT Daerah Bencana Dimulai Januari 2019
-
Soeharto Disebut Bapak Korupsi, Tommy Soeharto Anggap Basarah Keceplosan?
-
Sejumlah Ulama Keturunan Pendiri NU Dukung Prabowo - Sandiaga
-
Balik Kritik Titiek, PDIP: Orba, Semua Kekayaan Dikontrol Harto
-
Prabowo Disebut Penerus Orba, Mardani: Itu Versi Partai Berkarya
Terpopuler
- Panglima TNI Kunjungi PPAD, Pererat Silaturahmi dan Apresiasi Peran Purnawirawan
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
Pilihan
-
Desy Yanthi Utami: Anggota DPRD Bolos 6 Bulan, Gaji dan Tunjangan Puluhan Juta
-
Kabar Gembira! Pemerintah Bebaskan Pajak Gaji di Bawah Rp10 Juta
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
Terkini
-
Nasib 16 Calon Hakim Agung Ditentukan Besok, Komisi III DPR Gelar Rapat Pleno
-
Bukan karena Isu Ijazah Palsu, KPU Beberkan Alasan Data Capres Dirahasiakan
-
Masih Sebatas Usulan, Menteri HAM Ternyata Belum Sampaikan ke DPR soal Lapangan Demo
-
Integrasi Data dengan Dukcapil Percepat Proses Layanan BRI
-
Giliran Gen Z Timor Leste Demo! Dipicu Pembelian Toyota Prado untuk Anggota DPR
-
Bursa Calon Menko Polkam: Sjafrie, Hadi, Tito, hingga Dudung, Siapa Pilihan Prabowo Gantikan BG?
-
Pemerintah Punya Target Besar, 8 Paket Kebijakan Ekonomi Jadi 'Jurus' Capai Pertumbuhan 5,2 Persen
-
Koalisi RFP: Draf RUU KUHAP Justru Jadikan Polisi 'Super Power', Harus Dibatalkan
-
Heboh Akun Instagram Tunjukkan Gaya Flexing Pejabat dan Keluarganya, Asal-Usulnya Dipertanyakan
-
Ustaz Khalid Basalamah Kembalikan Uang ke KPK, Terjebak Pusaran Korupsi Kuota Haji?