Suara.com - Aparat keamanan gabungan TNI-Polri melakukan pencarian terhadap lima pekerja PT. Istaka Karya yang masih dinyatakan hilang terkait aksi penembakan yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Papua, Minggu(2/12/2018).
Lima korban yang hingga kini masih belum diketahui nasibnya adalah M. Ali Akbar, Petrus Ramli, Hardi Ali, Simon Tandi dan Riki Simanjuntak.
"Mudah-mudahan kelima karyawan dapat ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Kamal seperti dikutip Antara, Sabtu (8/12/2018)
Dari hasil catatan di kepolisian, ada sebanyak 28 karyawan yang berada di kamp di Distrik Yigi saat terjadi aksi penembakan yang dilakukan kelompok separatis. Menurutnya, 16 orang dinyatakan sudah meninggal dunia termasuk satu staf BBPJN Papua.
Tujuh karyawan ditemukan selamat, tiga di antaranya masih dirawat di RS Caritas Timika.
Selain tiga karyawan Istaka, tercatat satu anggota Brimob yang terluka juga dirawat di rumah sakit tersebut.
Adapun nama-nama 16 yang tewas di Distrik Yall, Kabupaten Nduga, yakni Agustinus T, Jepry Simaremare, Carly Zatrino, Alpianus, M, Muh. Agus, Fais Syahputra, Yousafat, Aris Usi, Yusran, Dino Kondo, Markus Allo, Efrandy Hutagaol, Samuel Pakiding, Anugrah Tolu, Emanuel Beli Naikteas dan Daniel Karre.
Berita Terkait
-
Aksi OPM di Papua, Sandiaga: Itu Buat Prabowo Gelisah
-
Ditantang TNI Datang ke Timika, Jubir OPM: Lebih Baik Undang Penyelidik PBB
-
Korban Nduga TNI? Kapendam: Kami Ajak Sebby Sambom ke Timika Lihat Sendiri
-
Kementerian PUPR Akui Proyek Trans Papua Libatkan TNI AD buat Buka Jalan
-
16 Jenazah Korban Penembakan di Trans Papua Diterbangkan ke Makassar
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu