Suara.com - Yulianus Tabuni, warga Mbua, Kabupaten Nduga, Papua yang dilaporkan tewas saat proses evakuasi korban insiden penembakan kelompok bersenjata di Nduga yang terjadi pada tanggal 2-3 Desember 2018 lalu. Yulianus ternyata seorang majelis gereja setempat, tepatnya di Distrik Mbua.
“Benar, Yulianus Tabuni adalah majelis gereja di Mbua. Dia bukan anggota kelompok bersenjata. Dia yang biasa mengurus kolekte gereja," ujar Pendeta Dr. Benny Giay seperti diwartakan Jubi, Minggu (9/12/2018).
Yulianus, kata Pendeta Giay, dilaporkan oleh anggota jemaat gereja Kemah Injili (Kingmi) tewas ditembak aparat keamanan dalam gereja saat aparat keamanan sedang melakukan evakuasi korban insiden Nduga Namun belum diketahui apa sebabnya.
Gereja Kingmi sendiri memiliki sekitar 60 ribu umat di Nduga. Mayoritas penduduk Kabupaten Nduga adalah umat Gereja Kingmi.
Tokoh pemuda Papua asal Nduga, Samuel Tabuni sebelumnya mengkonfirmasi adanya empat warga yang tewas di Nduga saat proses evakuasi berjalan. Dua orang warga di Distrik Mbua dan dua lainnya di Yigi tewas ditembak aparat keamanan.
“Satu di Mbua itu paman saya. Dia majelis gereja, namanya Yulianus Tabuni. Ia ditembak tiga hari setelah peristiwa penembakan karyawan PT Istaka Karya," kata Samuel.
Pendeta Benny Giay meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperhatikan perkembangan penyisiran yang dilakukan oleh aparat keamanan (TN/Polri) di Nduga pasca-perintah pengejaran kelompok bersenjata yang dikeluarkan oleh presiden.
"Ini menjelang Natal. Umat kami ingin menjalankan Natal dalam kondisi yang tenang dan damai. Gereja kami juga harus berkunjung ke Nduga, karena sebagian besar penduduk Nduga adalah umat Kingmi, namun belum bisa. Kami hanya mendapatkan laporan dari umat dan pengurus gereja di Mbua, Yall dan Yigi," tutur Pendeta Benny Giay.
Ia juga berharap akses ke Nduga dibuka bagi pihak-pihak independen untuk melakukan investigasi terhadap peristiwa penembakan karyawan PT. Istaka Karya maupun peristiwa lanjutan pascainsiden yang menewaskan 16 orang karyawan PT. Istaka Karya.
Baca Juga: Tewaskan Wanita Hamil 7 Bulan, Jalur Maut Pandeglang Renggut 3 Nyawa
Berita Terkait
-
Insiden Penembakan di Trans Papua, Ratusan Warga Nduga Mengungsi ke Hutan
-
DPR Papua Keluhkan Tingginya Harga Tiket Pesawat Jelang Natal
-
Tolak Kompensasi Rp 4 Miliar, Obeth Gobay Tagih Janji Jokowi
-
Jadi Korban Penganiayaan Tentara PNG, 3 Warga Papua Dijemur 2 Jam
-
Aksi OPM di Papua, Sandiaga: Itu Buat Prabowo Gelisah
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
Tim UGM Temukan Penyakit Kulit dan Diare Dominasi Korban Bencana Sumatra
-
Soroti Pengibaran Bendera GAM di Lhokseumawe, Trubus: Itu Bentuk Pengingkaran Perdamaian!
-
Menteri Ara Patok Syarat Ketat: Huntap Sumatera Harus Bebas Banjir, Aman, hingga Dekat Fasum
-
Kena Libur Natal? SIM dan STNK yang Habis Tetap Bisa Diurus, Ini Jadwalnya
-
Puncak Arus Balik Libur Natal, KAI Daop 1 Jakarta Layani 44 Ribu Penumpang Hari Ini
-
Jakarta Pusat Diamuk Angin Kencang, Puluhan Pohon Tumbang Hingga Dini Hari
-
Ragunan Diserbu Wisatawan, Puncak Kunjungan Libur Natal 2025 Tembus 50 Ribu Orang
-
Jakarta Masih Diguyur Hujan Jelang Akhir Pekan
-
Bangunan Parkir 2 Lantai Runtuh di Koja, Polisi Turun Tangan Selidiki
-
TNI Bubarkan Aksi Bawa Bendera GAM di Aceh, Satu Orang Terciduk Bawa Pistol dan Rencong