Suara.com - Ketua Pengurus Daerah Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Provinsi Bali, Anak Agung Kayika menyatakan, lembaganya menghormati proses hukum terhadap seorang oknum wartawan TV Nasional AG (29) yang melakukan pencurian dan pembobolan kartu kredit.
"Kami sangat menghormati proses hukum dihadapi rekan kami yang sebelumnya memang tercatat sebagai salah satu anggota IJTI Bali," kata Anak Agung Kayika melalui surat elektronik seperti dikutip Antara di Bali, Selasa (11/12/2018).
Agung Kayika mengatakan, terhadap kasus tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pengurus IJTI Pusat di Jakarta terkait proses hukum anggotanya yang murni pidana dan tidak terkait tugas jurnalistik.
"Pengurus pusat IJTI juga berpandangan sama dengan kami di Bali, bahwa kita memang harus menghormati proses hukum yang sedang berlangsung terhadap rekan kami AG, karena negara kita adalah negara hukum, kita taat asas dan taat hukum," ujar Agung Kayika.
Setelah resmi ditetapkan sebagai tersangka, sesuai aturan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART), IJTI Bali juga telah memberhentikan tersangka AG sebagai anggota IJTI Bali.
"Kami berhentikan agar dia (AG) bisa fokus dalam menjalani proses hukum yang tengah dihadapinya," ujar.
Menurut Agung Kayika, semua warga negara Indonesia, sama di mata hukum, karena itu tersangka AG harus mempertanggungjawabkan perbuatannya secara hukum.
"Ini bisa terjadi pada profesi apa saja, tidak hanya pada profesi wartawan, atau wartawan televisi, namanya juga oknum, jika melanggar hukum ya harus ditindak. Jadi biarkanlah ini berada pada ranah hukum, tidak bias kemana-mana di luar konteks hukum. Ini murni tindak pidana yang harus diselesaikan secara hukum dan apa yang dilakukan memang tidak ada kaitanya dengan tugas jurnalistik," bebernya.
Agung Kayika menegaskan, IJTI Bali ke depan akan terus meningkatkan profesionalitas para anggotanya, termasuk dengan rutin melakukan pelatihan-pelatihan jurnalistik dan uji kompetensi jurnalis atau UKJ.
Baca Juga: Pengakuan Rektor Umri Usai Lempar Mahasiswi dengan Disertasi 250 Halaman
"Dengan adanya kegiatan pelatihan-pelatihan dan uji kompetensi, wartawan televisi akan semakin profesional, sadar terhadap profesinya dan juga sadar hukum," katanya.
Kronologi Kejadian
Penangkapan Sebelumnya (10/12/2018), Kepolisian Polresta Denpasar mengungkap kasus pembobolan kartu kredit. AGS (29) oknum wartawan TV nasional, dan MS (24) sepupu AGS, diduga mengambil tas milik korban di parkiran sebuah warung di Jalan Merdeka, Denpasar, Kamis (15/11) pukul 20.30 WITA.
"Aksi pembobolan itu terjadi pada kartu kredit milik korban Sunjoto Widjaja (52)," kata Wakapolresta Denpasar, AKBP I Nyoman Artana di Polresta Denpasar, Senin (10/12/2018).
Ia mengatakan, kedua tersangka yang masih ada hubungan saudara itu melakukan aksi pembobolan uang milik korban untuk membeli telepon seluler, PS3 dan berbelanja makanan itu yang mengakibatkan korban mengalami kerugian puluhan juta.
"Tersangka AG berperan mengendarai sepeda motor dan sepupunya DM (DPO) sebagai pengambil tas milik korban yang saat itu sedang ngobrol dengan temannya di Parkiran Warung S, Jalan Merdeka, Denpasar Timur, yang tidak menyadari tasnya yang ada di belakang mobil diambil kedua tersangka dalam hitungan detik," ungkap Artana.
Berita Terkait
-
Makan Sambil Menikmati Indahnya Alam Bali di Mahagiri Restaurant
-
Berulang Kali Mencuri di Masjid, Pasutri Ditangkap, Satu Ditembak
-
Rayakan Tahun Baru 2019 dengan Disko Samba di Bali
-
Tebing Menjulang di Pantai Balangan Jadi Spot Foto Paling Hits di Bali
-
Tiga Bule Seksi Dituduh Mencuri, Baju Tersingkap saat Ribut dengan Satpam
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
PPP di Ambang Perpecahan? Rommy Tuding Klaim Mardiono Jadi Ketum Aklamasi Hoaks: Itu Upaya Adu Domba
-
Nyaris 7.000 Siswa Keracunan, Cak Imin Janji Evaluasi Total Program Makan Bergizi Gratis
-
Adu Kekayaan Mardiono Vs Agus Suparmanto, Saling Klaim Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP
-
Kasad Maruli Pimpin Kenaikan Pangkat 65 Jenderal TNI AD, 3 di Antaranya Sandang Pangkat Letjen
-
Parade Bintang di Lautan: 67 Jenderal TNI AL Naik Pangkat, KSAL Pimpin Langsung Upacara Sakral
-
Momen Eks Walkot Semarang Mbak Ita dan Suami Tinggalkan Bui, Dikawal Ketat di Pernikahan Anak
-
BMKG Peringatkan Krisis Pangan Akibat Cuaca Ekstrem, Desak Pembangunan Infrastruktur Tahan Bencana
-
Mendagri Tekankan Efisiensi Anggaran dalam Konsinyering RKA 2026
-
Kekayaan Mardiono yang Terpilih Jadi Ketum PPP, Tembus Triliun di LHKPN
-
Sosok Muhammad Mardiono, Klaim Terpilih Ketum PPP di Tengah Kericuhan Muktamar