Suara.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang mengungkapkan, masih lebarnya peluang kepala daerah dan pejabat pemerintah daerah melakukan praktik korupsi. Hal ini menyusul maraknya kepala daerah yang kena operasi tangkap tangan atau OTT KPK.
“Di pemerintahan daerah itu pintunya sekarang memang satu, tapi jendelanya banyak (menganalogikan masih banyak celah korupsi),” Kata Suat dalam membuka Rapat Koordinasi Nasional Pendidikan Anti Korupsi di Hotel Kartika Chandra, Jakarta, Selasa (11/12/2018).
Bahkan, kata dia, tak sedikit kepala daerah yang baru beberapa hari mendapat asistensi dari pimpinan KPK, setelah itu kena OTT kasus korupsi.
"Banyak pejabat daerah baru empat hari setelah ketemu saya, kena OTT. Padahal saya sudah jelaskan bagaimana jadi pemimpin yang berintegritas,” ujar dia.
Suat menerangkan, pihak KPK sebenarnya telah memberikan rekomendasi ke pemda-pemda untuk melakukan pencegahan tindak pidana korupsi. Namun rekomendasi untuk pengelolaan dana negara supaya tidak terjadi penyelewenangan anggaran, hanya sedikit yang melaksanakan.
"Dari rekomendasi kami ke pemerintah daerah, pelaksanaannya hanya di bawah 50 persen. Yang agak bagus adalah Pemda Boyolali, 90 persen rekomendasi kami dilakukan, seperti bagaimana menaati pajak dan sebagainya,” kata Saut.
Berita Terkait
-
Jokowi Minta Kepala Daerah Lakukan Percepatan Batas Desa dan Kelurahan
-
Kasus Suap Meikarta, Tiga Anggota DPRD Kabupaten Bekasi Diperiksa KPK
-
KPK Sebut Dua BUMN Penggarap Gedung IPDN Berpeluang Tersangka
-
Lagi, Eks Pejabat Kemendagri Jadi Tersangka Korupsi Gedung IPDN
-
Plt Gubernur Aceh Tahu Irwandi ke Luar Negeri Bareng Model Cantik Ini
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
Terkini
-
Capai Ribuan Orang, Ini Rute Konvoi Demo Ojol di Jakarta: Bawa 7 Tuntutan ke Istana hingga DPR!
-
Bakal Patroli, Menkeu Purbaya Siap Tarik Anggaran Kementerian yang Lambat Serap Dana
-
Syaifullah Tamliha Ungkap Dua Kelemahan PPP: Tak Punya Figur Berduit dan Alergi Outsider
-
Kepala Sekolah di Prabumulih Sempat Dicopot Gegara Tegur Anak Pejabat Bawa Mobil ke Sekolah
-
Punya Modal Besar: Pakar Politik Dorong Projo jadi Oposisi Prabowo-Gibran, Pasca-Budi Arie Didepak!
-
Sebut Ada Intervensi Sejak Dualisme Kepemimpinan P3, Syaifullah Tamliha : PPP Dibinasakan oleh Jokow
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara