Suara.com - Presiden Joko Widodo mengaku sepakat dengan putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka, perihal jika ingin berkarier dalam dunia politik maka harus memulainya secara berjenjang dari bawah.
Sebelumnya, Gibran menyebutkan bahwa memulai karier politik benar-benar harus dari bawah. Selain itu, juga harus ada masa transisi misalnya jika seseorang yang awalnya adalah pengusaha kemudian beralih ke dunia politik.
"Lebih baik kalau dari bupati, wali kota, naik ke gubernur. Memiliki sebuah jenjang. Menguasai yang kecil, sedang, dan besar," kata Presiden Joko Widodo, dalam acara Bincang Santai antara Keluarga Presiden Jokowi dengan Media, di Restoran Grand Garden Kompleks Kebun Raya Bogor, Sabtu lalu.
"Dimulai dari bawah dulu, bupati, wali kota, gubernur, baru ada jenjang kariernya. Namanya transisi dari pengusaha ke politikus kan ada masa transisinya. Makanya harus mulai dari yang paling bawah dulu," kata Gibran.
Mendengar hal itu, sang ayah pun mengatakan sepakat, dan Jokowi bahkan teringat pengalamannya menjalani masa transisi lumayan lama dari yang semula murni pengusaha banting setir menjadi politikus.
"Ya betul. Ini benar, benar. Jadi saya jadi ingat, waktu saya masuk dari pengusaha ke wali kota, itu saya belajar 1,5 tahun. Belajar betul dan ndak bisa apa-apa saat itu. Karena berbeda sekali. Feeling saya di pemerintah sangat beda sekali. Cara bekerjanya beda, prosedurnya beda, cara memerintahnya juga beda," kata Jokowi.
Lulusan Fakultas Kehutanan UGM itu menegaskan bahwa dunia bisnis dan dunia politik benar-benar berbeda.
"Jadi jangan dianggap pandai mengelola bisnis, kemudian masuk ke pemerintahan langsung bisa sukses, belum tentu. Karena berbeda. Sangat berbeda," katanya lagi.
Jokowi sendiri mengaku tidak pernah secara khusus melarang anak-anaknya untuk terjun ke dunia politik.
Baca Juga: Gibran Rakabuming Kapok Main Film
"Nggak. Saya sejak kecil mereka sudah beri kebebasan untuk menentukan pilihan. Ke mana. Tapi tadi prinsip-prinsip mereka sudah tahu semua. Apa yang boleh dan tidak boleh," kata Jokowi.
Pada kesempatan itu, Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi mengajak serta putra-putri, menantu, dan dua cucunya untuk bersantai bersama menghabiskan akhir pekan di Istana Bogor.
Tampak putra pertama Gibran Rakabuming Raka dan istri Selvi Ananda beserta anaknya Jan Ethes Sri Narendra. Selain itu, putri keduanya Kahiyang Ayu dan suaminya Bobby Nasution serta putri mereka yang baru berusia 4 bulan Sedah Mirah.
Namun, putra bungsunya Kaesang Pangarep tidak bergabung dalam kesempatan itu lantaran sibuk mengurus bisnisnya dan terbang ke Makassar pada pagi harinya.
Presiden memberikan kesempatan kepada wartawan yang biasa meliput di Istana Kepresidenan untuk bertanya apa saja tentang keluarganya.
Gibran belum 100 persen rasanya ke politik
Berita Terkait
-
Kubu Prabowo Fokus di Jateng, PKB Siapkan Ida Fauziah Kampanyekan Jokowi
-
Sibuk, Jokowi Batal Menerima 8 Rekomendasi Komnas HAM
-
KPK Pasang Monumen Jam Waktu Pengingat untuk Jokowi Tuntaskan Kasus Novel
-
8 Rekomendasi Komnas HAM untuk Jokowi: Tuntaskan Kasus Pelanggaran HAM
-
Proyek Infrastruktur Antre Menunggu Diresmikan, Jokowi Sulit Atur Waktu
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah
-
Pengamat: Dasco Punya Potensi Ubah Wajah DPR Jadi Lebih 'Ramah Gen Z'
-
Cuma Minta Maaf Usai Ditemukan Polisi, Kejanggalan di Balik Hilangnya Bima Permana Putra
-
YLBHI Kritik Keras Penempatan TNI di Gedung DPR: Semakin Jauhkan Wakil Rakyat dengan Masyarakat!
-
Babak Baru Perang Lawan Pencucian Uang: Prabowo 'Upgrade' Komite TPPU Tunjuk Yusril Jadi Ketua
-
Serikat Petani: Program 3 Juta Rumah Akan Gampang Dilaksanakan kalau Reforma Agraria Dilaksanakan