Suara.com - Wakil Direktur Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Maruf Amin, Daniel Johan meminta kepada seluruh kader partai koalisi untuk perbanyak kawan bukan lawan.
Hal itu disampaikan Daniel menanggapi Sekjen PSI sekaligus Wakil Sekretaris TKN Raja Juli Antoni yang dilaporkan ke Bawaslu karena menyebut mantan Presiden Soeharto sebagai simbol KKN di Indonesia.
Terkait pelaporan itu, Daniel menyarankan agar anggota TKN lebih fokus kepada masalah sosial masyarakat, ketimbang melemparkan pernyataan yang bisa menyinggung kelompok tertentu.
"Masalah-masalah kerakyatan jauh lebih penting ketimbang persoalan-persoalan yang sebenarnya tidak menyangkut hajat hidup orang banyak. Lebih baik TKN fokus bagaimana memikirkan persoalan-persoalan kerakyatan," kata Daniel di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Selasa (11/12/2018).
Selain itu, Daniel juga berharap adanya anggota TKN yang dilaporkan ke polisi atas sejumlah kasus, tidak mempengaruhi elektabilitas Jokowi-Maruf. Buntut dari pernyataan Raja Juli itu, Daniel meminta agar seluruh kader partai pengusung Jokowi-Ma'ruf bisa memperbanyak hubungan pertemanan termasuk dengan lawan politik.
"Kita mendorong seluruh koalisi perbanyak sahabat, kawan, bukan malah menimbulkan banyak persoalan," pungkasnya.
Sebelumnya, Juli menanggapi ucapan Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto yang menyebut kalau kondisi korupsi di Indonesia sudah mencapai tahap stadium 4 atau masa kritis. Juli menilai kalau akar KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) justru berasal dari Presiden ke-2 RI Soeharto.
"Seperti saya katakan tadi, '98 kita turun ke jalan menurunkan rezim Soeharto dengan tiga alasan itu, KKN: korupsi, kolusi, nepotisme. Dan ini secara politik terang benderang bahwa simbol KKN itu Pak Harto," ujar Raja Juli Antoni, Jumat (30/11/2018).
Buntut dari pernyataaannya itu, Juli dilaporkan seorang perempuan bernama Apni Yulia Sari ke Bawaslu pada Senin (10/12/2018). Alasan Apni melaporkan Juli karena tidak terima Soeharto disebut sebagai simbol KKN. Justru Apni menilai Soeharto memberikan perubahan dan tidak pernah terjerat kasus korupsi selama 32 tahun memimpin Indonesia.
Baca Juga: Kecewa Pada Wasit, PSIM Juga Sesalkan Aksi Suporter
Oleh karena itu, Juli pun dilaporkan dengan dugaan melanggar Pasal 280 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Berita Terkait
-
Caleg Berkarya Tiduri Istri Orang, Bawaslu: Perzinahan Tak Diatur UU Pemilu
-
Khawatir Ada Pemilih Siluman, Kubu Prabowo - Sandiaga Sambangi Bawaslu
-
Bawaslu Catat 1.247 Pelanggaran Selama Kampanye di Pemilu 2019
-
Samakan Pemilu dengan Badminton, JK: Kalau Smash Masuk, Kita Menang
-
Soal Stiker Capres, Jokowi Paling Banyak Melanggar
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
Terkini
-
Eks Dirut PGN Hendi Prio Santoso Ditahan KPK, Diduga Terima Duit Panas Jual Beli Gas
-
Asosiasi Sopir Logistik Curhat ke DPR: Jam Kerja Tak Manusiawi Bikin Penggunaan Doping dan Narkoba
-
Usai Muktamar Ricuh, Kubu Agus Suparmanto Ajak Mardiono Bergabung Demi Lolos Parlemen 2029
-
Viral Wali Kota Gorontalo Ngamuk Proyek Kampung Nelayan Disetop Ormas GRIB, Nyaris Adu Jotos!
-
Wartawan Dianiaya oleh Petugas SPPG di Jaktim, Kepala BGN Minta Maaf: Kekerasan Tidak Boleh
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
Gus Yasin Daftarkan Kepengurusan PPP Kubu Agus Suparmanto ke Kemenhum: Hasil Muktamar Hanya Satu
-
Bayi yang Dibuang ke Panti Anak Yatim di Jakbar Meninggal, Sejoli Buronan Polisi Masih Santai Kerja
-
Peringatan Hari Kesaktian Pancasila, Mendagri Hadiri Upacara di Lubang Buaya
-
PPP Jabar Ungkap Blunder Fatal Amir Uskara Bikin Agus Suparmanto Melenggang Jadi Ketum