Suara.com - Plt Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Bowo Irianto mempertimbangkan untuk mencabut izin sekolah yang siswanya terlibat tawuran pelajar. Sebab, tawuran pelajar merupakan cerminan buruk sekolah dan pelajar.
"Menjadi pertimbangan (cabut izin operasional sekolah), tapi pertimbangan paling jelas adalah sanksi sosial," kata Bowo saat ditemui di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin (17/12/2018).
Sebelumnya, tawuran pelajar kembali terjadi di Jakarta Pusat. Tawuran tersebut sampai merenggut nyawa pelajar SMP 17 Karang Anyar bernama Wahyu Ramadan (15). Wahyu tewas usai dipukuli sejumlah siswa dari Sekolah Tribuana, Gunung Sahari pada Kamis (13/12/2018).
Bowo menerangkan, pihaknya telah menyebarkan surat edaran untuk mengantisipasi tawuran pelajar. Namun, jika banyak pelajar di satu sekolah yang kerap melakukan tawuran maka Pemprov DKI mempertimbangkan untuk mencabut izin operasional sekolah.
Menurut Bowo, maraknya tawuran pelajar dari suatu sekolah dipastikan akan merusak citra sekolah itu. Dengan demikian, sekolah itu tak akan dilirik oleh orang tua murid dan menjadi sepi.
"Masyarakat menyekolahkan di situ mikir kemudian nanti beresiko cuma mau tawuran. Sekolah itu kan mengandalkan anak murid, kalau nggak ada anak murid (sekolah) akan mati dengan sendirinya," ungkap Bowo.
Saat ini tiap sekolah di Ibu Kota pun telah menerapkan sistem poin. Bila ada siswa yang melakukan pelanggaran, misalnya merokok dan bolos maka akan mengurangi poin.
"Nanti kalau poin pelanggaran sudah sampai 25, itu ada panggilan orang tua untuk panggilan pertama. Kemudian bila poin 50, maka ada panggilan kedua begitu seterusnya," tutupnya.
Baca Juga: Utang Luar Negeri Indonesia Naik 5,3 persen Jadi Rp 5.227 Triliun
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka