Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengungkapkan perbedaan pandangannya dengan Menkopolhukam, Wiranto terkait perusakan atribut kampanye di Pekanbaru, Riau. Sebagai warga negara, SBY merasa berhak untuk menyuarakan kekecewaannya lantaran ucapan Wiranto yang menyebut perusakan tersebut dilakukan oleh kader Demokrat sendiri.
Sebelumnya, SBY menemui banyaknya atribut kampanye Demokrat yang terlihat dalam kondisi rusak di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau. Selain oknum kader Demokrat, Wiranto menyebut pelaku perusakan atribut kampanye juga dilakukan oleh oknum kader PDI Perjuangan.
“Maaf, saya punya pendapat yang berbeda dengan Pak Wiranto (pemerintah). Perbedaan pendapat ini bukan kejahatan. Ini hak warga negara,” kata SBY dalam akun Twitter pribadinya @SBYudhoyono pada Senin (17/12/2018).
Selama menjalani masa kampanye, baik Pileg maupun Pilpres 2019 di Pekanbaru, SBY tentu berkonsentrasi untuk mengusut pelaku yang berani merusak atribut kampanyenya. Namun saat mendengar ucapan Wiranto, SBY menegaskan kalau perusakan tersebut bukan dilakukan oleh oknum kader kedua partai tersebut.
“Empat hari terakhir ini saya berada di Riau. Saya ingin kebenaran ditegakkan. Saya tak ingin PDI Perjuangan dan Partai Demokrat ‘dikorbankan’. Informasi dan kesaksian di lapangan yang kami dapatkan, baik PDIP maupun PD (Partai Demokrat) bukanlah "master-mind" dan inisiator dari kasus perusakan atribut,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kapolda Riau Irjen Widodo Eko Prihastopo mengatakan, pihaknya telah menetapkan tiga tersangka kasus perusakan baliho partai Demokrat. Mereka adalah HS, KS dan MW.
HS tertangkap tangan melakukan perusakan ribuan atribut Demokrat di sepanjang Jalan Sudirman, Pekanbaru, Sabtu (15/12/2018). Sementara KS dan MW yang diduga melakukan perusakan atribut PDIP di Tenayan Raya diamankan ke Polresta Pekanbaru pada keesokan harinya, Minggu (16/12/2018).
Berita Terkait
-
Gaungkan Green Policing, Kapolda Riau: Demi Keadilan Ekologis!
-
Budaya Trial and Error dalam Kabinet Indonesia
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius
-
Gibran Cium Tangan SBY, Kode Damai dengan Keluarga Cikeas dan AHY?
-
Terungkap! AHY Bongkar Misi Khusus Gibran Sambangi SBY di Cikeas Pagi-pagi
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Belum Dibebaskan usai Ajukan Penangguhan, Polisi Ngotot Tahan Delpedro Marhaen dkk, Apa Dalihnya?
-
Tunjangan Perumahan Anggota DPRD DKI Rp70 Juta Diprotes, Nantinya Bakal Diseragamkan se-Indonesia
-
Pemerintah Beri Jawaban Tegas Soal Usulan Ganti MBG Dengan Pemberian Uang ke Ortu, Apa Katanya?
-
Bahlil Sebut Swasta Setuju Impor BBM Lewat Pertamina, Syaratnya Sama-Sama Cengli
-
Viral Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo Ngaku Jalan-Jalan Pakai Uang Negara: Kita Rampok Saja!
-
Lawan Arah Pakai Strobo, Heboh Sopir Pajero D 135 DI Dicegat Pemobil Lain: Ayo Lho Gue Viralin!
-
Tundukkan Kepala! Istana Minta Maaf Atas Tragedi Keracunan MBG, Janji Dapur Program Diaudit Total
-
Alasan Penggugat Minta Gibran Ganti Rugi Rp125 Triliun soal Ijazah SMA
-
Pelican Crossing Cikini Diapresiasi Warga dan Pengamat
-
Yurike Sanger Istri Ke-7 Soekarno Wafat di Amerika, Terungkap Penyebab Wafatnya Sang 'Yuri Sayang'