Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PAN Eddy Soeparno membantah Calon Presiden Prabowo Subianto meninju meja hingga lima kali saat rapat awal sebelum Ijtima Ulama I digelar. Eddy malah mempertanyakan mengapa isu tersebut dihembuskan baru-baru ini.
Isu tersebut pertama kali dibeberkan oleh Mantan Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Usamah Hisyam. Dirinya menuliskan kronologis kejadian tersebut dan diterbitkan oleh situs Muslim Obsession dengan judul 'Prabowo Marah Meninju Meja, Para Ulama Terperangah' pada Rabu (19/12/2018).
Dalam ceritanya, Usamah menyebutkan kalau sejumlah Sekjen partai pendukung Prabowo pun hadir, salah satunya ialah Eddy Soeparno. Saat dikonfirmasi, Eddy membenarkan kalau dirinya hadir dari awal hingga akhir rapat digelar.
Dalam tulisan Usamah, dirinya menyebut Prabowo tiba-tiba berbicara bernada keras dengan konteks mempertanyakan masih ada pihak yang mempertanyakan keislamannya. Bahkan menurut Usamah, Prabowo hingga meninju meja sampai lima kali dan membuat para ulama yang ikut rapat itu tegang.
"Seingat saya tidak ada insiden itu," kata Eddy kepada Suara.com, Kamis (20/12/2018).
Enggan mempermasalahkan soal isu itu, justru Eddy mempertanyakan mengapa isu tersebut baru dikeluarkan sekarang. Padahal rapat itu sudah lama terjadi.
Momen itu terjadi sepekan sebelum Ijtima' Ulama digelar pada 16 September 2018, ketika Dewan Penasihat Alumni 212 menggelar forum di Hotel Sultan, Jakarta. Pertemuan itu digelar untuk menentukan calon presiden yang layak didukung dan hasilnya akan disampaikan pada forum Ijtima Ulama I.
"Justru saya ingin bertanya kejadian itu mungkin bulan Agustus atau beberapa bulan yang lalu, kenapa baru dikeluarkan sekarang sih? Dengan maksud apa? Kenapa nggak diterbitkan kemarin-kemarin, kenapa baru diterbitkan momentumnya baru sekarang?," tanyanya.
Untuk diketahui, Mantan Dewan Penasihat Persaudaraan Alumni 212 Usamah Hisyam menceritakan ketegangan saat rapat awal Ijtima Ulama I. Dalam rapat itu, kata Usamah, Prabowo beberapa kali menggebrak meja sehingga membuat suasana dalam forum yang digagas GNPF Ulama itu hening.
Baca Juga: Prabowo Titisan Soekarno? PDIP: Siasat Curi Hati Pendukung Bung Karno
Menurutnya, suasana forum itu tiba-tiba tegang setelah Prabowo berbicara dengan nada keras. Dia menyampaikan, Prabowo protes karena masih ada pihak yang meragukan kualitas keislamannya termasuk kemampuannya dalam mengaji dan menjadi imam salat. Pernyataan itu disampaikan Prabowo saat dipersilahkan berbicara dalam rapat yang dipimpin Ketua Dewan Penasihat PA 212 Amien Rais.
Tak hanya dihadiri sejumlah perwakilan organasisasi Islam, sejumlah partai pendukungnya seperti Sekjen Gerindra Ahmad Muzani, Sekjen PAN Eddy Soeparno, dan Sekjen PBB Afriansyah Ferry turut hadir dalam forum yang digelar Hotel Sultan, Jakarta pada 16 September 2018 lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting