Suara.com - Pastor Gereja Katolik Santo Yoseph Matraman mendoakan para warga yang menjadi korban tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) malam lalu. Ajak doa itu disampaikan Pastor Domi di sela-sala memimpin misa Natal, Selasa (25/12/2018), hari ini.
"Memang di dalam kondisi Natal ada juga bencana alam. Di dalam perayaan Natal kita bawa dalam doa kita mohonkan kerahiman dan belas kasih Allah bagi mereka yang menjadi korban dan juga bagi keluarga atau sanak saudara yang ditinggalkan, diberi rahmat penghiburan dan kekuatan," ujar Pastor Domi.
Menurutnya, sejauh ini tidak ada jemaatnya yang dilaporkan ikut menjadi korban bencana alam yang menelan korban ratusan jiwa tersebut.
"Sampai saat ini ini info yang saya terima, belum ada jemaat kami yang menjadi korban," ujarnya.
Pada Natal tahun ini, Gereja Santo Yoseph Matraman mengusung tema "Yesus Kristus Hikmat Bagi Kita". Sebagaimana pesan Natal bersama yang disampaikan oleh Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) dan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), jemaat diajak merayakan Natal bukan hanya dengan nyanyian dan pujian , tetapi juga dengan upaya konkret untuk hidup dalam hikmat Allah.
Untuk hari ini, misa Natal akan digelar tiga kali yaitu misa Natal pagi pada pukul 07.00 WIB, misa Natal Siang untuk anak-anak pada pukul 09.00 WIB, dan misa Natal sore untuk jemaat lanjut usia (lansia) pada pukul 16.30.
Pastor Domi yang memimipin misa Natal pagi ini akan kembali mengimami misa Natal untuk lansia pada sore nanti. Sedangkan misa Natal siang akan dipimpin oleh Pastor Maxi.
Berdasarkan pantauan hingga pukul 10.00 WIB, Gereja Santo Yoseph Matraman tengah dipadati jemaat terutama anak-anak yang datang bersama keluarganya untuk mengikuti misa Natal. Pastor Domi pun menyampaikan harapan dan doanya untuk anak-anak.
"Pesan Natal di 2018 ini kan hikmat bagi kita, jadi dengan hikmat Kristus yang hadir membawa suka cita damai kita bagi anak-anak dan terisitimewa dalam kehidupan keluarga dan kebersamaan mereka dalam keluarga," ujarnya.
Baca Juga: Jenazah Istri Ifan Seventeen Tiba di Ponorogo, Rumah Duka Dipenuhi Pejabat
Rangkaian misa perayaan Natal 2018 di Gereja Santo Yoseph Matraman dilaksanakan pada 24 Desember, 25 Desember, 31 Desember (renungan), dan 1 Januari 2019 (misa awal tahun).
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
-
Toyota Investasi Bioetanol Rp 2,5 T di Lampung, Bahlil: Semakin Banyak, Semakin Bagus!
Terkini
-
Tak Hanya Warga Lokal: Terbongkar, 'Gunung' Sampah di Bawah Tol Wiyoto Berasal dari Wilayah Lain
-
5 Fakta Ngeri Istri Pegawai Pajak Diculik-Dibunuh: Pelaku Orang Dekat, Jasad Dibuang ke Septic Tank
-
Darurat Informasi Cuaca: DPR Nilai BMKG Telat, Minta 'Jurus Baru' Lewat Sekolah Lapang
-
'Tak Punya Tempat Curhat', Polisi Beberkan Latar Belakang Psikologis Pelaku Bom SMA 72 Jakarta
-
Roy Suryo Bantah Edit Ijazah Jokowi: Yang Seharusnya Tersangka Itu Orangnya
-
Wakil Ketua DPD RI: Capaian 50% Penerima Manfaat MBG Harus Menstimulasi Kemandirian Pangan Daerah
-
Bukan Cuma Kapal, Ini Daftar Armada Basarnas yang 'Terparkir' Akibat Anggaran Dipangkas Rp409 M
-
Detik-detik Mencekam Ledakan Bom di SMA 72 Jakarta Terungkap, Pelaku Terlihat Tenang Saat Eksekusi
-
Jadi Tersangka Kasus Ijazah Jokowi, Roy Suryo Tuntut Keadilan dan Singgung Nama Silfester Matutina
-
Jadi Pembicara Kunci di COP30 Brasil, Sultan Baktiar Najamudin Tawarkan Gagasan Green Democracy