Suara.com - Setiap perusahaan atau tempat usaha pasti punya target penjualan yang harus dipenuhi. Beberapa diantaranya menerapkan hukuman untuk setiap gagal capaian target. Namun Runfa Hair Salon di Wuxi, Cina ini punya cara yang brutal untuk menghukum pegawainya yang gagal penuhi target penjualan.
Bagaimana tidak, para pegawai ini dituntut pemilik salon untuk menampar wajah sendiri di hadapan rekan kerja lainnya jika gagal mencapai target penjualan produk rambut per hari.
Para pegawai Runfa Hair Salon ditarget untuk menjual produk perawatan rambut senilai Rp 6 juta hingga Rp 8 juta per hari dan jika gagal mereka harus menampar pipi sekeras mungkin bahkan harus berbekas, lebam dan merah. Jika tak ada bekas sedikit pun, para pegawai akan diganjar denda sebesar Rp 1 juta. Sungguh tak masuk akal!
''Kami dituntut untuk menampar wajah kami sendiri jika tak sanggup mencapai target yang diharapkan bos. Jika tamparan itu tak cukup berbekas di pipi, kami dituntut membayar denda sebesar 500 Yuan (atau setara Rp 1 juta),'' ujar Pan, mantan pegawai Runfa Hair Salon seperti dikutip Guideku.com dari Daily Mail.
Pan mengenang betapa tidak berperikemanusiaannya hukuman yang dijatuhkan pada dirinya dan rekan karyawan lainnya. Bahkan saat ia dan rekan-rekannya melancarkan protes terkait hukuman tersebut, mereka dipecat keesokan harinya. Sialnya, tak sedikit pun upah kerja mereka diberikan.
Hal ini tentu saja bertentangan dengan peraturan perundang-undangan di Cina yang melarang keras para pemilik perusahaan menimpakan hukuman yang dapat mempermalukan karyawan mereka sendiri.
Sebaliknya, para bos dituntut bertanggung jawab memberikan kompensasi pada seluruh karyawan yang dirugikan.
Hingga laporan ini diturunkan, belum diketahui kebijakan apa yang diambil otoritas setempat menyikapi tindakan sewenang-wenang dari sang pemilik salon.
Sumber : Guideku.com
Baca Juga: Jadwal Lengkap Boxing Day Serie A, Inter Milan vs Napoli
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut
-
Roy Suryo Sindir Keras Acara UGM yang Dihadiri Menteri Sepi Peminat: Ini Karma Bela Ijazah Jokowi!
-
Dokter Tifa Bongkar Cuitan Akun Fufufafa Soal 'Lulusan SMP Pengen Mewah': Ndleming!
-
Mardiono Tinggalkan Arena Muktamar Usai Disoraki, Agus Suparmanto Terpilih Aklamasi Jadi Ketum PPP