Suara.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mengirimkan sebanyak 2 ton biskuit untuk balita dan anak-anak korban tsunami Selat Sunda. Dua ton biskuit itu dikirim ke kawasan Pandeglang.
Saat ini kondisi balita dan anak-anak pasca tsunami Selat Sunda membutuhkan asupan gizi. Penyaluran 2 ton biskuit itu nantinya didistribusikan melalui bidan Puskesmas setempat.
"Penyaluran bantuan itu guna memenuhi kebutuhan gizi balita dan anak-anak," kata Kepala Dinkes Kabupaten Pandeglang, Raden Dewi Setiani di Labuan, Banten, Rabu (26/12/2018).
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang memiliki data jumlah balita dan anak-anak sehingga pendistibusia 2 ton biskuit tepat sasaran.
"Kami berharap bantuan biskuit itu dapat meningkatkan status gizi balita dan anak," tambahnya. Menurut dia, komposisi biskuit itu memiliki kandungan gizi dan protein tinggi sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan anak dan balita cukup baik.
Sejauh ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Pandeglang mengapresiasi penanganan kesehatan masyarakat yang terdampak bencana tsunami karena tidak menimbulkan gangguan kesehatan maupun penyakit menular. Petugas kesehatan melibatkan ratusan orang terdiri dari dokter, perawat, bidan dan kesehatan lingkungan.
Selain itu juga dibantu oleh relawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), asosiasi farmasi dan lainnya.
Kehadiran relawan juga sangat membantu, karena mereka melaksanakan pengobatan medis dan bantuan aneka makanan, "Kami terus berkoordinasi dengan petugas lapangan guna mencegah penyakit menular pascabencana tsunami," katanya.
Sementara itu, Amsiah, seorang pengungsi di GOR Labuan mengaku bahwa dirinya mendapat bantuan biskuit dan susu untuk keperluan balita juga pemeriksaan kesehatan.
Baca Juga: Nestapa Warga Banten, Habis Diterjang Tsunami Kini Terendam Banjir
"Kami sangat terbantu adanya bantuan makanan itu," ujarnya. (Antara)
Berita Terkait
-
Is Pusakata : Saya Nggak Kebayang di Posisi Ifan Seventeen
-
Usai Tsunami, Banjir Rendam 2 Desa yang Ditinggal Warganya Mengungsi
-
Is Pusakata Ajak Penonton Doakan Korban Tsunami Selat Sunda
-
Ifan Seventeen Ungkap Kebiasaan Istrinya yang Bikin Sebal
-
Rasakan Ngerinya Gelombang Tsunami Selat Sunda, 3 Artis Ini Selamat
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana