Suara.com - Tak tampak ada raut kecemasan di wajah Emed (72) warga Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang meski dirinya dan keluarga baru saja diterjang tsunami Sabtu (22/12) malam lalu.
Pria lanjut usia itu tampak biasa saja dan mengaku tak khawatir meski ada potensi kembali terjadinya gelombang tinggi.
Emed mengaku sudah sejak Minggu (23/12) malam berada di rumah. Emed sengaja memilih untuk tidak mengungsi lantaran harus mengurus hewan peliharaannya.
"Saya mah udah dari kemarin malam di rumah aja pakai lampu petromak," tutur Emed saat di temui di Desa Sumber Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Selasa (25/12/2018).
Emed mengaku tak khawatir meski sering mendengar kabar kalau akan terjadi gelombang tinggi susulan sejak Minggu (23/12). Emed mengatakan sepenuhnya percaya bahwa hidup dan mati seseorang sudah menjadi takdir yang Maha Kuasa.
Terlebih kata Emed, sejak Minggu (23/12) terbukti kalau apa yang dikabarkan tentang akan adanya gelombang susulan itu tidak benar.
"Saya mah engga takut, orang-orang pada ngungsi saya mah engga. Orang kemarin pada bilang bakal ada gelombang susulan, saya mah engga percaya kalau manusia yang ngomong, kalau gusti Allah yang ngomong baru tah saya percaya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Emed menceritakan ketika terjadi tsunami dirinya sedang berada di luar rumah yang tak jauh dari pesisir Pantai Sumur.
Malam itu sebelum gelombang tsunami datang dan merusak sebagain bangunan rumahnya, langit tampak cerah dipenuhi cahaya terang bulan dan air laut juga tampak begitu tenang, tak ada tanda sebelumnya yang mengisyaratkan akan tiba gelombang besar.
"Biasanya kan kalau ada bencana airnya tuh surut dulu ini mah enggak sama sekali. Langit juga cerah terus air juga tenang, pokoknya mah cuaca bagus," tutur Emed.
Tiba-tiba sekitar pukul 21.30 WIB suara gemuruh terdengar dari arah Barat Daya Pantai Sumur yang kemudian disusul gelombang air setinggi hampir 7 meter.
Emed seketika berlari menuju rumah, ketika itu dirinya mengaku berusaha untuk tetap tenang dan mengajak segera istri dan anaknya untuk menyelamatkan diri ke Kampung Kopi yang letaknya berada di atas Desa Sumber Jaya.
Ketika itu, kata Emed suasana memang begitu mencekam. Orang-orang berlarian berusaha untuk menyelamatkan diri dari gulungan ombak.
Saat ini, anak dan istri Emed masih berada di pengungsian. Sementara dirinya lebih memilih berada di rumah untuk mengurus hewan ternaknya yang selamat dan merapihkan rumahnya.
"Istri sama anak saya mah masih ngungsi di Kampung Kopi sana. Saya doang yang di rumah sendirian, ngurus kambing sama rapihin rumah dikit-dikit ini," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Gempa M5,6 Guncang Pesisir Bengkulu, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami
-
Arus Balik Natal 2025 Mulai Terlihat di Stasiun Senen
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak