Suara.com - Rombongan Global Islamic School (GIS) Serpong, Kota Tangerang Selatan, menjadi salah satu korban tsunami yang menghantam Kabupaten Pandeglang.
Saat kejadian, Sabtu (22/12) malam akhir pekan lalu, 38 anggota rombongan GIS tengah menggelar rapat kerja akhir semester di salah satu vila di Pantai Carita.
Meski tidak ada korban meninggal dunia, sejumlah anggota rombongan ini menderita luka berat, di antaranya delapan orang yang masih harus menjalani perawatan di RS Medika BSD. Salah satunya adalah Wakil Kepala Sekolah GIS Romansyah.
Romansyah yang menderita luka sobek, bercerita kejadian tersebut kepada Wakil Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, saat menjenguknya di RS Medika Serpong, Rabu 26 Desember 2018.
Menurut Rohmansyah, sore hari sebelum kejadian ombak memang sudah besar di pantai tersebut, ia mengatakan para guru sempat berselfie ria mengabadikan momen bersama di depan ombak besar menjelang sunset itu.
“Sorenya ombak besar, kami pada berselfie di pantai,” ujar Romansyah seperti diberitakan BantenHits—jaringan Suara.com.
Setelah itu, pada malam harinya, salah seorang guru menyatakan memang ada yang melihat ombak besar.
Romansyah langsung mengecek, kondisi air laut yang surut mengingatkan Romansyah pada musibah tsunami Aceh.
Guru-guru langsung bersiap menyelamatkan diri. Bagi para guru itu, kondisi surut air laut sudah merupakan tanda-tanda tsunami.
Baca Juga: Berapa Lama Orang Pulih dari Trauma Psikologis Pasca Bencana?
“Ada yang lihat ombak besar pertama, terus kami mengecek surut enggak air,” ujarnya.
Namun, Romansyah masih ragu. Ia mengaku berlari setengah hati. Namun ia terkejut ketika melihat gelombang tinggi yang melebihi vila.
Para guru tersebut akhirnya berlari menyelamatkan diri. Banyak dari guru yang parah terkena pecahan kaca, bahkan ada yang kesetrum.
“Saya termasuk yang tak parah pak,” ucapnya.
Beruntung, Romansyah sadar akan kebutuhan komunikasi. Ia menyelamatkan ponselnya yang anti-air itu.
Akhirnya, setelah sekitar sejam ombak menerjang, Romansyah menghubungi seluruh pihak sekolah dan keluarga agar segera mengevakuasi para guru yang alami luka-luka.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar
-
Diplomasi Tanpa Sekat 2025: Bagaimana Dasco Jadi 'Jembatan' Megawati hingga Abu Bakar Baasyir
-
Bobby Nasution Berikan Pelayanan ke Masyarakat Korban Bencana Hingga Dini Hari
-
Angka Putus Sekolah Pandeglang Tinggi, Bonnie Ingatkan Orang Tua Pendidikan Kunci Masa Depan
-
Pramono Anung Beberkan PR Jakarta: Monorel Rasuna, Kali Jodo, hingga RS Sumber Waras
-
Hujan Ringan Guyur Hampir Seluruh Jakarta Akhir Pekan Ini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen