Suara.com - Pasokan air mineral di kantor Gubernur Lampung yang menjadi markas posko induk korban tsunami saat ini menipis karena stok yang tersedia tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan para pengungsi. Penyebabnya, stok air mineral yang ada cenderung lebih sedikit ketimbang jumlah korban bencana tsunami.
"Kita setiap harinya membutuhkan 20 hingga 40 dus air mineral gelas bahkan lebih. Dengan tingginya permintaan warga pengungsi ini, sehingga stok yang tersedia sangat minim, ujar Koordinator Taruna Tanggap Bencana (Tagana) Lampung Imam Setiawan di Bandarlampung, Jumat (28/12/2018).
Menurutnya, dengan tingginya jumlah permintaan warga yang ada di pengungsian kantor gubernur, membuat ketersediaan stok air mineral semakin menipis.
Selain itu, tingginya permintaan air mineral dari pengungsi memuncak setiap sore sampai malam hari. Bahkan bisa mencapai 30 dus air mineral. Sedangkan untuk pagi sampai siang hari hanya 10 sampai 20 dus air mineral per harinya.
"Kadang kami kehabisan air, kami beli. Bila ada ketersediaan di gudang maka ambil dahulu di gudang, katanya.
Imam menjelaskan, sampai saat ini donatur untuk para pengungsi terus berdatangan, baik dari kalangaan pribadi, swasta, perusahaan, instansi vertikal dan lainnya.
"Untuk kebutuhan lainnya sudah tersedia, hanya air mineral yang kekurangan dan selalu kehabisan, ungkapnya. (ANTARA)
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Tak Mau PPP Terbelah, Agus Suparmanto Sebut Klaim Mardiono Cuma Dinamika Biasa
-
Zulhas Umumkan 6 Jurus Atasi Keracunan Massal MBG, Dapur Tak Bersertifikat Wajib Tutup!
-
Boni Hargens: Tim Transformasi Polri Bukan Tandingan, Tapi Bukti Inklusivitas Reformasi
-
Lama Bungkam, Istri Arya Daru Pangayunan Akhirnya Buka Suara: Jangan Framing Negatif
-
Karlip Wartawan CNN Dicabut Istana, Forum Pemred-PWI: Ancaman Penjara Bagi Pembungkam Jurnalis!
-
AJI Jakarta, LBH Pers hingga Dewan Pers Kecam Pencabutan Kartu Liputan Jurnalis CNN oleh Istana
-
Istana Cabut kartu Liputan Wartawan Usai Tanya MBG ke Prabowo, Dewan Pers: Hormati UU Pers!
-
PIP September 2025 Kapan Cair? Cek Nominal dan Ketentuan Terkini
-
PLN Perkuat Keandalan Listrik untuk PHR di WK Rokan Demi Ketahanan Energi Nasional
-
PN Jaksel Tolak Praperadilan, Eksekusi Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK Tetap Berlanjut