Suara.com - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menunggu hingga selesai proses pencarian dan evakuasi korban tsunami di Banten dan Lampung sebelum melakukan pendataan ulang daftar pemilih tetap (DPT).
Pendataan ulang diperlukan karena adanya korban meninggal dunia yang telah terdaftar. Selain itu, pendataan penyelenggara Pemilu yang terkena dampak bencana juga perlu dilakukan.
Anggota Bawaslu Mochammad Afifuddin mengatakan, pihaknya tak terburu-buru dalam melakukan pendataan. Upaya untuk menyelamatkan korban saat ini menjadi prioritas. Maka dari itu, Bawaslu akan menunggu proses tersebut dapat selesai dengan cepat.
"Prioritas utama tentu penyelamatan korban, baru musibah. Penyelamatan korban menjadi utama. Beberapa kantor panwas jadi posko, bantuan juga disalurkan Bawaslu Banten. Nah, setelah itu pendataan dan kaitan dengan DPT dilakukan," kata Afifuddin seperti dilansir Bantennews.co.id.
Sementara itu, Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Wahyu Setiawan mengaku akan terus memperbarui data pemilih, terlepas dari adanya bencana atau tidak.
“Ada tsunami atau tidak ada, kita melakukan pemeliharaan data. Karena data itu kan pasti berubah,” kata Wahyu dikutip dari Media Indonesia.
Wahyu mengatakan ada faktor lain yang bisa menggugurkan status pemilih, selain meninggal dunia. Untuk itu, KPU perlu melakukan pendataan ulang secara berkala demi mengantisipasi adanya faktor yang bisa mengubah daftar pemilih.
“Kan ada juga sebelumnya dia terdaftar sebagai pemilih menjadi tidak memenuhi syarat sebagai pemilih. Misalnya, dia orang sipil yang diterima masuk sebagai TNI-Polri, kan kita coret,” kata Wahyu.
Baca Juga: Nyalakan Obat Nyamuk Dekat Kitab, Rumah Pimpinan Ponpes Ludes Terbakar
Berita Terkait
-
Cegah Anak Korban Tsunami Trauma, Kak Seto Nyanyi dan Baca Dongeng
-
Nyalakan Obat Nyamuk Dekat Kitab, Rumah Pimpinan Ponpes Ludes Terbakar
-
Kapolda Banten Janji Segera Tetapkan Tersangka Pungli Korban Tsunami
-
Dalam Sehari Gunung Anak Krakatau Meletus Ratusan Kali
-
Pantau Aktivitas Pengungsi Tsunami, Tim Evakuasi Pasang CCTV
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
Terkini
-
Tri Tito Buka Rakornas Posyandu, Tekankan Pentingnya Posyandu Dukung Implementasi Enam SPM
-
Kepala BGN Wanti-wanti Setiap Daerah Siaga Tangani Keracunan MBG
-
Tangis Sinta Nuriyah Pecah di Polda Metro, Peluk Erat Ibunda Delpedro: Mereka Penerus Bangsa
-
Diungkap Kaesang Pangarep, Foto Wisuda Gibran Dipajang di Kampus MDIS
-
Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
-
Transjakarta Rawan Kecelakaan? DPRD DKI Soroti Gaya Hidup Sopir: Begadang, Narkoba, Judi Online!
-
Tabrak Pembatas Jalan, Pemotor di Daan Mogot Tewas Terpental dan Terlindas Truk
-
Diaspora Viral Glory Lamria Digunjing Gegara Renang di Hotel Aman NY Pakai Bra dan CD
-
Kejagung Masih Buru Silfester Matutina, Terpidana Kasus Pencemaran Nama Baik JK
-
Rp70 Miliar Terbongkar! Ini Isi Rekening 'Hantu' yang Jadi Motif Pembunuhan Sadis Kacab Bank