Suara.com - Ratusan warga Pulau Sebesi dan Sebuku, Lampung Selatan masih bertahan di lokasi dan enggan dievakulasi dengan alasan mereka tidak ingin meninggalkan rumahnya.
"Masih ada kisaran ratusan di Pulau Sebesi dan Pulau Sebuku. Alasan mereka mungkin masih aman dan mungkin itu tanah leluhur mereka sehingga mereka tidak mau meninggalkannya," kata Plt Kepala Dinas Kominfo Lampung Selatan, M Sepri Masdian di Lampung Selatan, Sabtu (29/12/2018).
Menurut Sepri, meskipun masih ada warga yang bertahan, pihaknya terus mengirimkan bantuan logistik yang dibutuhkan untuk warga di dua pulau tersebut. Di mana logistik sudah dikirim untuk tujuh hari ke depan.
"Kemarin kita kirim bantuan kisaran 80-an untuk di Pulau Sebuku dan kisaran 400 hingga 500-an untuk di Pulau Sebesi. Kita berikan bantuan bermacam-macam logistik dan cukup untuk seminggu ke depan," katanya seperti dikutip dari Antara.
Dia menambahkan, pihaknya terus mengimbau warga yang enggan dievakuasi untuk menjauhi Gunung Anak Krakatau (GAK) seperti instruksi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
"Kita terus mengajak, karena salah satu tugas pemerintah adalah melindungi warga ," kata dia.
Sampai pada hari ke enam pascatsunami Selat Sunda, kondisi gelombang perairan Pantai Selatan dalam keadaan normal.
Sampai saat ini, tim Satuan Tugas (Satgas) terlihat bersama relawan dan warga sekitar membersihkan puing-puing reruntuhan bahan bangunan.
Data korban jiwa tsunami sampai hari ini mencapai sebanyak 116 orang. Selain itu sebanyak 14 orang masih dalam pencarian tim Satgas gabungan. Untuk data korban yang mengalami luka-laka yang masih dalam perawatan sebanyak 51 orang.
Baca Juga: Ulama dan Kiai di Banten Gelar Salat Gaib untuk Korban Tsunami
Sementara status Gunung Anak Krakatau sudah ditingkatkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III atau Siaga. Gunung yang ada di Selat Sunda itu juga masih mengalami erupsi diiringi suara gemuruh.
Berita Terkait
-
DPT Pemilu 2019 akan Didata Ulang Pasca Tsunami Selat Sunda
-
Dalam Sehari Gunung Anak Krakatau Meletus Ratusan Kali
-
Pantau Aktivitas Pengungsi Tsunami, Tim Evakuasi Pasang CCTV
-
BNPB: Letusan Gunung Anak Krakatau Kecil, Tak Seperti Ibunya Tahun 1883
-
32 Korban Tsunami Selat Sunda Dimakamkan Secara Massal
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
Terkini
-
Ancaman Bencana Kedua Sumatra: Saat Wabah Penyakit Mengintai di Tenda Pengungsian
-
METI: Transisi Energi Berkeadilan Tak Cukup dengan Target, Perlu Aksi Nyata
-
Kejagung Buka Kemungkinan Tersangka Baru Kasus Pemerasan Jaksa, Pimpinan Juga Bisa Terseret
-
Cuan dari Gang Sempit: Kisah PKL Malioboro yang Sukses Ternak Ratusan Tikus Mencit
-
MPR Dukung Kampung Haji, Dinilai Bikin Jemaah Lebih Tenang dan Aman Beribadah
-
KSAD Minta Media Ekspos Kerja Pemerintah Tangani Bencana Sumatra
-
Kejagung Tetapkan 3 Orang Jaksa jadi Tersangka Perkara Pemerasan Penanganan Kasus ITE
-
OTT KPK di Banten: Jaksa Diduga Peras Animator Korsel Rp2,4 M, Ancam Hukuman Berat Jika Tak Bayar
-
Pesan Seskab Teddy: Kalau Niat Bantu Harus Ikhlas, Jangan Menggiring Seolah Pemerintah Tidak Kerja
-
OTT Bupati Bekasi, PDIP Sebut Tanggung Jawab Pribadi: Partai Tak Pernah Ajarkan Kadernya Korupsi