Suara.com - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Arief Budiman menyerahkan keputusan penyampaian visi misi calon presiden dan calon wakil presiden pada 9 Januari 2019 kepada kesepakatan dari kedua kubu. Mereka adalah kubu Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin maupun kubu Prabowo Subianto - Sandiaga Uno.
Sebab kata Arief, KPU bertugas memfasilitasi kegiatan sosialisasi penyampaian visi misi capres - cawapres.
"Kesimpulannya ya diserahkan sama mereka (kedua timses). Pokoknya bagi KPU begini, KPU memfasilitasi kegiatan sosialisasi penyampaian visi misi. Karena dalam forum sosialisasi jauh lebih rileks, waktunya panjang, tidak diatur ketat harus rundownnya seperti apa," ujar Arief di kantor KPU, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2018).
KPU tak keberatan jika penyampaian visi misi dilakukan oleh tim Kampanye ataupun capres-cawapres. Hal tersebut kata Arief tergantung kesepakatan dari timses pasangan capres -cawapres.
"Siapa pun boleh mau tim kampanye saja boleh mau capres cawapresnya boleh. Yang penting masing-masing sepakat apa yang mau ditampilkan. Boleh siapapun yang penting masing - masing sepakat mau model yang seperti apa yang dipilih," kata dia.
Terkait penyampaian visi misi capres - cawapres, nantinya KPU akan memberikan durasi waktu selama 2 jam. Namun mengenai teknis siapa yang menyampaikan visi misi terlebih dahulu, pihaknya menyerahkan kesepakatan kedua timses.
"Ya itu terserah mereka, KPU kan sudah memberikan rancangannya, (terkait) waktu itu masing-masing diberi slot dua jam, mau siapa duluan, mau siapa belakangan silahkan saja, mau dua duanya tampil bareng silahkan saja. Yang penting bagi KPU apa yang diputuskan itu semuanya sepakat," tandasnya
Untuk diketahui KPU akan menggelar acara penyampaian visi misi capres - cawapres pada 9 Januari 2019 sebelum debat sesi pertama pada 17 Januari 2019.
Baca Juga: Sambangi KPU RI, PBB Laporkan Dana Sumbangan Kampanye Rp 220 Juta
Berita Terkait
-
Anies Kaget Suhaimi Masuk Bursa Kandidat Pengganti Sandiaga Uno
-
Cabut Dukungan ke Prabowo, Bobotoh Persib Deklarasikan Dukung Jokowi
-
Sambangi KPU RI, PBB Laporkan Dana Sumbangan Kampanye Rp 220 Juta
-
Lapor ke KPU, Dana Kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin Rp 55,9 Miliar
-
Ikatan Dai Aceh: Belum Ada Capres - Cawapres yang Mau Tes Baca Al Quran
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
Terkini
-
Usai OTT Jaksa di Banten yang Sudah Jadi Tersangka, KPK Serahkan Perkara ke Kejagung
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kunang Terjaring OTT KPK, Langsung Dibawa ke Gedung Merah Putih
-
KPK Amankan 10 Orang saat Lakukan OTT di Bekasi, Siapa Saja?
-
Stop Tahan Ijazah! Ombudsman Paksa Sekolah di Sumbar Serahkan 3.327 Ijazah Siswa
-
10 Gedung di Jakarta Kena SP1 Buntut Kebakaran Maut Terra Drone, Lokasinya Dirahasiakan
-
Misteri OTT KPK Kalsel: Sejumlah Orang Masih 'Dikunci' di Polres, Isu Jaksa Terseret Menguat
-
Ruang Kerja Bupati Disegel, Ini 5 Fakta Terkini OTT KPK di Bekasi yang Gegerkan Publik
-
KPK Benarkan OTT di Kalimantan Selatan, Enam Orang Langsung Diangkut
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Tinjau Sejumlah Titik Wilayah Terdampak Bencana di Sumbar
-
Pramono Anung: 10 Gedung di Jakarta Tidak Memenuhi Syarat Keamanan