Suara.com - Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Baitul Hikmah di Kecamatan Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, diduga telah menjadi korban penganiayaan oleh kepala sekolah.
"Saya enggak terima, makanya mau lanjut lapor ke polisi," kata Pipit Angraeni (46) perwakilan dari orang tua siswa korban dugaan penganiayaan saat mendatangi sekolah Baitul Hikmah, Garut, Sabtu (5/1/2019).
Ia menuturkan, dugaan penganiayaan itu pertama kali diketahui ketika melihat kondisi anaknya yang mengalami luka pada bagian pelipis. Awalnya, luka itu dicurigai karena berkelahi.
Namun ternyata, luka yang diderita anaknya akibat perbuatan sang kepala sekolah yang dengan sengaja diduga membenturkan kepala anaknya dengan kepala siswa lainnya.
"Dikasih tahu temannya, kalau kepala anak saya diadu-adu sama kepala sekolah," kata Pipit seperti dilansir dari Antara.
Ia mengungkapkan, kasus kekerasan di sekolah tersebut ternyata bukan yang pertama kali, sejumlah siswa lain juga mengalami hal serupa pernah menjadi korban kekerasan kepala sekolah.
"Teman-teman anak saya juga banyak yang jadi korban," ujar dia.
Sementara, seorang siswa berinsial SO yang juga mengaku menjadi korban penganiayaan kepala sekolah, mengatakan ia dianiaya oleh kepala sekolah pada Jumat (4/1) pagi. Saat itu ia disangka bercanda saat kegiatan Salat Dhuha.
"Kepala sekolah yang lihat lalu menggesek-gesekan kepala teman-teman dan saya," ujar SO.
Baca Juga: Polda Jatim Benarkan Vanessa Angel Ditangkap Kasus Prostitusi Online
Selain SO, korban lainnya inisial RG mengalami hal serupa, tetapi tidak sampai terluka. Namun perbuatan kasar kepala sekolahnya itu pernah dilakukan kepada siswa lainnya.
"Kadang di (suruh) push up, digampar, terus suka lempar-lempar kursi," akunya.
Kedatangan orang tua ke sekolah tersebut didampingi Kapolsek Tarogong Kaler, Iptu Tito Bintoro, untuk selanjutnya menggelar pertemuan dengan pihak sekolah.
Kepala SMP Baitul Hikmah, Sultan Pahad menyatakan, perbuatannya itu tidak ada unsur kesengajaan, melainkan hanya memberikan teguran saat kegiatan salawatan di masjid sekolah.
"Tidak ada unsur kesengajaan, bahwasanya kejadiannya ketika kita bersalawat di masjid di antara anak itu bercanda," ujarnya.
Ia menyampaikan, anak yang mengalami luka di pelipis itu memang tidak terlihat bercanda, cuma posisinya berada di antara siswa yang sedang bercanda.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Siswi MTS Cipayung Gantung Diri Akibat Bullying, Menteri PPPA: Anak Butuh Ruang Aman untuk Curhat
-
5 Fakta Dugaan Skandal Panas Irjen Krishna Murti dan Kompol Anggraini Berujung Mutasi Jabatan
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera