Baru setelahnya diketahui bahwa tsunami tersebut dipicu oleh longsor akibat runtuhnya Gunung Anak Krakatau yang disebabkan erupsi gunung api aktif itu.
Menurut Rahmat, sistem peringatan dini tsunami yang dimiliki BMKG saat ini khusus untuk memantau tsunami yang diakibatkan oleh aktivitas tektonik atau gempa bumi, bukan vulkanik.
Bahkan bukan hanya di Indonesia, di dunia pun belum ada sistem peringatan dini tsunami yang diakibatkan aktivitas vulkanik.
Tentunya ini yang menyebabkan tidak adanya peringatan dini tsunami saat peristiwa itu terjadi.
Teknologi dan Mitigasi Agar bencana serupa tidak kembali merenggut banyak korban jiwa, Presiden Joko Widodo meminta BMKG untuk memperkuat Sistem Peringatan Dini Tsunami dengan melengkapi alat-alat yang dibutuhkan.
Salah satu yang dilakukan BMKG adalah memasang alat pemantau ketinggian air atau sensor water level untuk memantau ketinggian air di Pulau Sebesi yang dekat dengan Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda. Sebelumnya juga alat yang sama dipasang di wilayah Labuhan Banten tepatnya di PLTU Labuhan, Kabupaten Pandeglang.
Sensor tersebut memantau ketinggian air sekaligus sebagai data dalam menentukan peringatan dini bila terjadi gelombang tsunami di selat sunda karena gempa tektonik maupun vulkanik.
Deputi Bidang Instrumentasi, Kalibrasi, Rekayasa dan Jaringan Komunikasi BMKG Widada Sulistya menjelaskan alat tersebut menggunakan sensor berupa tipe Ultrasonic yang menghitung seberapa kecepatan dari objek yang dilepaskan (berupa sinyal frekuensi) yang bersifat stasioner untuk mengukur ketinggian permukaan air laut.
Selanjutnya data perekaman dari sensor water level akan dikirimkan langsung ke server BMKG dan update setiap satu menit sekali untuk mengetahui ketinggian air permukaan laut di wilayah tersebut.
Pemasangan sensor ini, digunakan pada Automatic Weather Station (AWS) di 24 Stasiun meteorologi Maritim BMKG yang tersebar di Indonesia untuk mengukur ketinggian air di daerah sekitar pelabuhan.
Dari lokasi pengamatan akan didapat data atau nilai yang akan otomatis dikirim ke BMKG server lalu akan diolah menjadi produk dalam bentuk grafik. Dari sinilah, terlihat jenis gelombang, apakah gelombang pasang surut apa gelombang yang lain.
Grafik akan terlihat berbeda ketika menggambarkan gelombang pasang surut dengan gelombang tsunami karena gelombang tsunami akan terlihat lebih signifikan dibandingkan gelombang pasang surut biasa.
Peralatan yang dibuat oleh SDM muda BMKG itu juga dipasang di Ujung Kulon, Banten. Dalam waktu dekat juga akan dipasang di sisi barat Krakatau di sekitar Lampung.
Selain kelengkapan peralatan dan teknologi yang memadai, penting juga untuk meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan masyarakat.
Salah satunya dengan menggiatkan Sekolah Lapang Gempa bumi dan tsunami (SLG) untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terkait gempa bumi dan tsunami.
Berita Terkait
-
Belum Kering Luka Banjir, Gempa Magnitudo 5,4 Guncang Aceh Siang Ini
-
Hasan Nasbi Singgung Akar Masalah Banjir Bukan pada Menteri Setahun Menjabat
-
Bencana Sumatera 2025 Dinilai Lebih Dahsyat dari Tsunami Aceh, Para Eks BRR Bersuara
-
Waspada Sesar Lembang, Gempa M 5,5 Berpotensi Guncang Bandung Barat
-
Usai Tepuk Sakinah, BMKG Hadirkan Tepuk Gempa yang Dinilai Lebih Bermanfaat
Terpopuler
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
Dampingi Presiden, Bahlil Ungkap BBM hingga Listrik di Sumbar Tertangani Pasca-Bencana
-
UPDATE Klasemen SEA Games 2025: Indonesia Selangkah Lagi Kunci Runner-up
-
6 Mobil Bekas Paling Cocok untuk Wanita: Lincah, Irit, dan Punya Bagasi Cukup
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
Terkini
-
Begini Kata DPP PDIP Soal FX Rudy Pilih Mundur Sebagai Plt Ketua DPD Jateng
-
Mendagri Tito Sudah Cek Surat Pemerintah Aceh ke UNDP dan Unicef, Apa Katanya?
-
Terjebak Kobaran Api, Lima Orang Tewas dalam Kebakaran Rumah di Penjaringan!
-
Kayu Gelondongan Sisa Banjir Sumatra Mau Dimanfaatkan Warga, Begini Kata Mensesneg
-
SPPG Turut Berkontribusi pada Perputaran Ekonomi Lokal
-
Dukung Program MBG: SPPG di Aceh, Sumut, dan Sumbar Siap Dibangun Kementerian PU
-
Mendagri Tito Jelaskan Duduk Perkara Pemkot Medan Kembalikan Bantuan Beras 30 Ton ke UAE
-
Minggu Besok, Pesantren Lirboyo Undang Seluruh Unsur NU Bahas Konflik Internal PBNU
-
Kementerian PU Tandatangani Kontrak Pekerjaan Pembangunan Gedung SPPG di 152 Lokasi
-
Eks Mensos Tekankan Pentingnya Kearifan Lokal Hadapi Bencana, Belajar dari Simeulue hingga Sumbar