Suara.com - Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengaku kecewa setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan penyampaian pemaparan visi dan misi Capres dan Cawapres pada 9 Januari mendatang. Menurutnya, pembatalan itu wujud dari kemunduran kualitas demokrasi.
Juru Bicara BPN Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim pihaknya antusias sejak awal saat mendengar rencana KPU yang menyediakan waktu satu hari bagi Capres - Cawapres memaparkan seluruh visi dan misinya. Capres dan Cawapres nomor urut 02 kata Dahnil, bahkan sempat mengapresiasi wacana tersebut.
"Kemudian pak Prabowo itu menyambutnya lebih maju, kalau awalnya itu disambut timses saja, nah ini reaksi yang ditunjukkan oleh pak Prabowo dan bang Sandi itu lebih maju," kata Dahnil dalam acara bertajuk 'Pojok Jubir' di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (7/1/2018).
Namun sayang, KPU menganulir rencana tersebut lantaran polemik diantara kedua timses masing-masing pasangan calon (paslon) belum juga menemukan titik terang kesepakatan terkait dengan siapa yang harus memaparkan visi dan misi tersebut.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin sejak awal mengusulkan kalau visi dan misi itu disampaikan oleh perwakilan tim sukses (timses). Sedangkan tim BPN Prabowo - Sandiaga menginginkan Capres - Cawapres lah yang harus menyampaikan langsung visi dan misinya.
Karena belum ada kesepakatan, KPU akhirnya memilih untuk tidak menyelenggarakan penyampaian visi dan misi pada 9 Januari mendatang. Akan tetapi, KPU menyerahkan kepada masing-masing timses untuk memfasilitasi sendiri dengan waktu yang ditentukan oleh masing-masing timses.
Padahal menurutnya, langkah KPU untuk menyediakan acara pemaparan visi dan misi tersebut sebagai bentuk tanggung jawab KPU memberikan edukasi kepada masyarakat.
"Penyampaian visi dan misi 2 jam Capres bagi kami itu adalah upaya untuk mengedukasi masyarakat dan menjawab kritik publik selama ini, ini kok banyak sensasi banyak gimik, yang gak indepth," ujarnya.
Oleh sebab itu, Dahnil mewakili BPN mengaku sangat kecewa dengan keputusan KPU. Pasalnya, yang awalnya penyampaian visi dan misi dinilai sebagai bentuk kemajuan kualitas demokrasi, kini malah dinilai sebagai kemunduran demokrasi karena penyelenggaraannya dibatalkan.
Baca Juga: Paslon Dikasih Contekan, Demokrat: Debat KPU Seperti Kontes Putri Indonesia
"Jadi, ibaratnya kita sudah berupaya meninggikan kualitas demokrasi itu kita kerek begitu, kemudian ditarik mundur lagi. Jadi, ini yang menurut kami kerugian bukan hanya dipihak Prabowo - Sandi karena memang mengusulkan ini sejak awal tapi kerugian ada di publik," tuturnya.
"Publik tentu kehilangan kesempatan medapatkan pesan visi dan misi secara mendalam dari Capres dan Cawapresnya," lanjut Dahnil.
Berita Terkait
-
Sandiaga Uno : Visi dan Misi Harus Disampaikan Langsung oleh Paslon
-
Kubu Prabowo dan Jokowi Belum Sepakat, KPU Belum Tentukan Debat Terakhir
-
KPU Tegaskan Kotak Suara Kardus Siap Digunakan
-
Sandiaga Janji Siap Tampung Isu HAM Dalam Visi Misi
-
Revisi Perda, Sandiaga akan Permudah Iklim Usaha Startup dan UMKM
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Wamenkomdigi: Pemerintah Harus Hadir untuk Memastikan AI Jadi Teknologi yang Bertanggung Jawab
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka KPK! Kemendagri Siapkan Pengganti Sementara
-
Pramono Anung Rombak Birokrasi DKI: 1.842 Pejabat Baru, Janji Pelayanan Publik Lebih Baik
-
Gubernur Riau Jadi Tersangka, PKB Proses Status Kader Abdul Wahid Secara Internal
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta