Suara.com - Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno telah mendatangi 1.000 titik lokasi sosialisasi selama masa kampanye sejak Agustus 2018 lalu. Sandiaga menyebut hal itu mendorong popularitasnya bersama Calon Presiden Prabowo Subianto hingga melampaui 85 persen.
Sandiaga kerap kali dilemparkan pertanyaan lantaran dirinya yang lebih sering turun ke tengah-tengah masyarakat ketimbang Prabowo. Menjawab pertanyaan itu, Sandiaga harus mengakui kalau namanya belum begitu populer untuk masyarakat di daerah.
Namun, usai berkeliling Indonesia hingga mencapai 1.000 titik kampanye, Sandiaga mengklaim kalau popularitasnya meningkat. Pernyataannya tersebut berdasarkan hasil survei internal.
"Popularitas kita sudah di atas 85 persen," kata Sandiaga di Kantor Sekretariat Nasional (Seknas) Pusat Prabowo - Sandiaga, Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (7/1/2019).
Namun presentase tersebut bukan berarti menunjukan kalau elektabilitas dirinya bersama Prabowo berhasil menyalip elektabilitas Capres-Cawapres nomor urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Maruf Amin. Sandiaga mengakui kalau pihaknya masih bekerja keras setidaknya bisa memangkas selisih elektabilitas dari lawannya.
Sandiaga mematok pada sisa 100 hari masa kampanyenya akan digunakan untuk menyasar daerah-daerah yang bisa diambil suaranya untuk Prabowo-Sandiaga.
"Kita masih tertinggal, 100 hari ke dapan kita fokuskan ke daerah yang memiliki sumbangsih yang besar," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Hasil Rapat Bersama KPU Bocor, TKN Jokowi: Debat Pilpres Jadi Kacau
-
Jelang Debat, Sandiaga Atur Jadwal Belajar Khusus Dengan SBY
-
100 Hari Sisa Masa Kampanye, Sandiaga Akan Sambangi Papua
-
Kalau Menang, Sandiaga Janji Kasih Pajak 0 Persen ke Pengusaha Milenial
-
Jika Jadi Wapres, Sandiaga Janji Sopir Ojol Punya Rumah, Tak Ngontrak
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Ribuan Siswa Keracunan MBG, Warganet Usul Tim BGN Berisi Purnawirawan TNI Diganti Alumni MasterChef
-
Detik-detik Mengerikan Transjakarta Hantam Deretan Kios di Jaktim: Sejumlah Pemotor Ikut Terseret!
-
Serukan Green Policy Lawan Krisis Ekologi, Rocky Gerung: Sejarah Selalu Berpihak ke Kaum Muda
-
Kunto Aji Soroti Kualitas Makanan Bergizi Gratis dari 2 Tempat Berbeda: Kok Timpang Gini?
-
Rekam Jejak Sri Mulyani Keras Kritik BJ Habibie, Kinerjanya Jadi Menteri Tak Sesuai Omongan?
-
Pajak Kendaraan di RI Lebih Mahal dari Malaysia, DPRD DKI Janji Evaluasi Aturan Progresif di Jakarta
-
Jalan Berlubang di Flyover Pancoran Makan Korban: ASN Terjatuh, Gigi Patah-Dahi Sobek
-
DPR Ingatkan Program Revitalisasi Sekolah Jangan Hanya Buat Gedung Mewah: Guru Juga Harus Sejahtera
-
Gibran Tak Lulus SMA? Said Didu Bongkar UTS Insearch Cuma 'Bimbel', Surat Kemendikbud Disorot
-
Ditinggal Jaksa di Tengah Gugatan Rp125 Triliun, Gibran Hadapi Sendiri Kasus Ijazah SMA-nya?