Suara.com - Warga India tengah digegerkan oleh aksi sadistis pemuda bernama Dilip Yadav di Distrik Korba, Chhattisgarh. Pemuda itu tega membunuh, memutilasi, serta meminum darah sang ibu, Sumariya (50).
Aksi tersebut, seperti diberitakan Times of India, Selasa (8/1/2019), terjadi pada malam pergantian tahun, yakni 31 Desember 2018.
Namun, karena daerah tempat kejadian terbilang terpencil, maka kabar tersebut baru mencuat pada Sabtu (5/1) akhir pekan lalu dan mendapat perhatian nasional.
Saat kali pertama diketahui tetangga bernama Samiran Yadav, Dilip terlihat sedang menjilati darah dari tubuh sang ibu yang sudah terbaring sekarat.
Saksi kunci peristiwa keji yang perempuan itu justru traumatis melihat aksi Dilip membunuh serta meminum darah Sumariya. Sang saksi butuh waktu tiga hari untuk sembuh dan melapor ke polisi.
Alhasil, ketika aparat kepolisian mendatangi tempat kejadian perkara, Dilip sudah memotong-motong tubuh Sumariya dan membakarnya. Kekinian, Dilip masih buron.
”Desas-desus yang beredar, Dilip tengah mempraktikkan Tantra (ilmu hitam) yang biasa mengorbankan manusia. Dia juga menyebut sang ibu penyihir dan menyalahkannya atas kematian ayah serta saudara lelaki,” kata kepolisian setempat.
Saksi kunci, Samiran, menuturkan kepada polisi dirinya mengetahui pembunuhan tersebut pada tanggal 31 Desember, pagi hari.
”Aku hendak mengunjungi Sumariya. Aku biasa berkunjung ke rumahnya. Saat dekat rumahnya, terdengar suara-suara aneh. Aku intip, ternyata Sumariya tengah dipotong oleh Dilip di kepala, leher, dan dada, memakai kapak,” jelasnya.
Baca Juga: Dua Kali Colong Motor, Retek Didor Polisi Saat Singgah di Panti Pijat
Tak hanya itu, kata Samiran, ia juga menyaksikan Dilip duduk dan mulai menjliati darah yang mengalir dari luka sang ibu.
”Saat itu Sumariya masih sekarat. Dilip meminum darah yang keluar dari tubuhnya. Setelahnya Sumariya tewas. Aku menggigil ketakutan dan mendorong diri saya ke dinding ketika tindakan keji ini terjadi," katanya.
Samiran juga mengakui masih menyaksikan tatkala Dilip membawa mayat Sumariya ke dalam rumah, mulai memutilasinya dan melemparkan ke dalam api.
Dia lantas berlari pulang ke rumah, tetapi tidak bisa mengumpulkan keberanian untuk memberi tahu siapa pun tentang hal itu.
Samiran bercerita pada menantunya dua hari kemudian. Setelah mendiskusikannya dengan kepala desa, masalah itu dilaporkan ke polisi pada hari Kamis (3/1) pekan lalu sebagai "insiden kanibalisasi".
Pada hari Jumat (4/1), polisi pergi ke rumah Sumariya dengan tim forensik dan menemukan abu dan tulang hangus. Ada percikan darah di seluruh lantai dan dinding.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
Rekaman Tengah Malam Viral, Bongkar Aktivitas Truk Kayu di Jalan Lintas Medan-Banda Aceh
-
'Beda Luar Biasa', Kuasa Hukum Roy Suryo Bongkar Detail Foto Jokowi di Ijazah SMA Vs Sarjana
-
Kadinsos Samosir Jadi Tersangka Korupsi Bantuan Korban Banjir Bandang, Rugikan Negara Rp 516 Juta!
-
Bakal Demo Dua Hari Berturut-turut di Istana, Buruh Sorot Kebijakan Pramono dan KDM soal UMP 2026
-
Arus Balik Natal 2025: Volume Kendaraan Melonjak, Contraflow Tol Jakarta-Cikampek Mulai Diterapkan!
-
18 Ribu Jiwa Terdampak Banjir Banjar, 14 Kecamatan Terendam di Penghujung Tahun
-
UMP Jakarta 2026 Naik Jadi Rp5,7 Juta Diprotes, Rano Karno: Kalau Buruh Mau Demo, Itu Hak Mereka
-
Eks Pimpinan KPK 'Semprot' Keputusan SP3 Kasus Korupsi Tambang Rp2,7 Triliun: Sangat Aneh!
-
Percepat Penanganan Darurat Pascabencana, Hari Ini Bina Marga akan Tinjau Beutong Ateuh Banggalang
-
Ikuti Instruksi Kapolri, Pemkot Jogja Resmi Larang Pesta Kembang Api saat Pergantian Tahun