Suara.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi - Maruf, Ace Hasan Syadzily mengaku risih dengan isu Jokowi - Ma'ruf takut memaparkan visi misi. Menurutnya, ada alasan tim sukses Jokowi-Maruf mengusulkan ke KPU tak ada pemaparan visi-misi karena untuk fokus kepada substansi acara debat.
"Terus terang kami risih jika dibilang takut paparkan visi misi. Alasan kami menolak (pemaparan visi misi). Pertama, tidak ada dasar hukumnya. Yang kedua, yang ada dalam UU pemilu adalah debat. Jadi kami hanya fokus pada persiapan debat saja," kata Ace saat ditemui di gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2018).
Menurutnya, visi misi masing masing paslon dengan sendirinya akan dijelaskan dalam proses debat. Malah, kata dia penjelasan visi misi akan lebih lengkap disampaikan karena ada proses tanya-jawab dari tiap panelis.
"Justru kita ingin penyampaian visi misi bukan hanya monolitik tapi kita ingin masing-masing capres menguasai persoalan yang diperebatkan materi itu," tegasnya.
Sebelumnya, Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno mengaku kecewa setelah Komisi Pemilihan Umum (KPU) membatalkan penyampaian pemaparan visi dan misi Capres dan Cawapres pada 9 Januari mendatang. Menurutnya, pembatalan itu wujud dari kemunduran kualitas demokrasi .
Jubir BPN Prabowo - Sandiaga, Dahnil Anzar Simanjuntak mengklaim pihaknya antusias sejak awal saat mendengar rencana KPU yang menyediakan waktu satu hari bagi Capres - Cawapres memaparkan seluruh visi dan misinya. Capres dan Cawapres nomor urut 02 kata Dahnil, bahkan sempat mengapresiasi wacana tersebut.
"Kemudian pak Prabowo itu menyambutnya lebih maju, kalau awalnya itu disambut timses saja, nah ini reaksi yang ditunjukkan oleh pak Prabowo dan bang Sandi itu lebih maju," kata Dahnil dalam acara bertajuk 'Pojok Jubir' di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (7/1/2018).
Berita Terkait
-
Soal Hoaks Surat Suara, Moeldoko: Dalangnya Saya Sudah Tahu
-
KPU Akui Terinspirasi Viral Meme Pasangan Fiktif Nurhadi-Aldo
-
Plin-plan Soal Regulasi, KPU Dikritik Eks Komisioner
-
KPU Diingatkan Bahaya Jika Kepercayaan Publik ke Pilpres 2019 Menurun
-
KPU: Mayoritas Pemilih Pemilu 2019 di Surabaya Kaum Muda
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu