Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional pasangan Joko Widodo - Ma'ruf Amin, Moeldoko mengaku telah mengingatkan kepada kubu pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk tidak melakukan penggiringan opini yang bertujuan untuk mengikis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Dia juga meminta agar permintaan itu tak disepelekan.
"Untuk itu dari awal sudah saya ingatkan jangan main-main dengan itu. Saya ingatkan jangan main-main.Tapi kalau masih main-main, saya juga punya mainan," ujar Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (8/1/2019).
Kepala Staf Kepresidenan itu menuturkan pemerintah memiliki intsrumen yang dapat digunakan dengan tepat dan proporsional untuk membongkar pihak-pihak yang mencederai demokrasi.
"Pemerintah punya instrumen, pemerintah bisa menggunakan instrumen itu dengan tepat dan proporsional. Untuk itu, sungguh saya berharap bahwa mari kita menuju sebuah demokrasi yang tertara dengan baik jangan dicederai, jangan diteror demokrasi yang terteror dan seterusnya. Ini sungguh tidak baik dengan masa depan bangsa dan anak-anak kita," ucap dia.
Mantan Panglima TNI juga menganggap serangan seperti hoaks atau berita bohong yang dialamatkan kepada pemerintah dan KPU terbilang tersistematis. Hal itu disampaikan Moeldoko terkait isu 7 kontainer berisi surat suara tercoblos di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Menurutnya hoaks tersebut arahnya jelas ditujukan kepada pemerintah atau penyelenggara Pemilu.
"Apalagi itu diantaranya hoaks-hoaks itu sistematis bukan sekedar hoaks yang dilempar secara sporadis. Tetapi sudah sistematis semuanya arahnya sudah jelas," katanya.
Moeldoko mengaku tahu aktor di balik penyebaran hoaks yang dialamatkan kepada pemerintah. Menurutnya, pada waktunya masyararakat akan tahu siapa saja otak dibalik penyebaran berita bohong
"Dalangnya sudah tahu, nanti akan ketahuan, satu persatu akan ketahuan," tandasnya
Baca Juga: PKS Nilai Ada Sisi Gelap Penegakan Hukum Era Jokowi
Berita Terkait
-
Jubir TKN: Kami Risih Dibilang Takut Paparkan Visi Misi
-
Soal Hoaks Surat Suara, Moeldoko: Dalangnya Saya Sudah Tahu
-
Moeldoko Tak Setuju KPU Beri Bocoran Debat Capres-Cawapres
-
Jubir BPN: Prabowo-Sandiaga Siap Jalani Tes Baca Alquran, Asal...
-
Dana Kampanye Prabowo-Sandiaga Lebih Besar Ketimbang Jokowi-Maruf
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
Keluarga Arya Daru Minta Perlindungan LPSK Usai 'Diteror' lewat Makam dan Pesan Misterius
-
Penyidik Kejaksaan Agung Ikut Sita Aset Milik Megawati dalam Kasus Korupsi PT Sritex
-
Penyangkalan Pemerkosaan Massal 1998 Berbuntut Panjang, Fadli Zon Digugat ke Pengadilan
-
Waspada Hujan Petir! BMKG Rilis Peringatan Cuaca 12 September 2025 di Bandung hingga Pontianak
-
Prabowo Berkali-kali Nyatakan Komitmen Supremasi Sipil
-
Ada Kejanggalan, Anggota Keluarga Arya Daru Ajukan Perlindungan LPSK
-
Kronologi Penumpang Wings Air Tuding Pramugari Kuras Emas dan Dollar di Pesawat
-
Detik-detik Penumpang 'Ngamuk', Tuding Pramugari Curi Emas & Dollar di Pesawat Wings Air
-
Ada Sinyal Rahasia? Gerak-Gerik Dua Pria di Belakang Charlie Kirk Disebut Mencurigakan
-
Prabowo Setuju Bentuk Komisi Reformasi Polisi dan Tim Investigasi Independen Demo Ricuh