Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Wiranto meminta Kepolisian Indonesia segera menangkap teror bom yang dilayangkan ke 2 pimpinan KPK, Ketua KPK Agus Rahardjo dan Wakil Ketua KPK Laode syarief. Wiranto menilai aksi teror bom itu untuk menakut-nakuti warga menjelang Pemilu 2019.
Wiranto mengatakan mengatakan bahwa semua teror tersebut bertujuan untuk membuat ketidaknyamanan.
"Siapapun yang membuat bom itu, yang berusaha untuk menakut-nakuti ditangkap saja, dihukum. Kita ada peraturan perundangan, ada hukum, kita terapkan dengan tegas," ujar Menko Polhukam dalam pernyataan persnya, Rabu (9/1/2019).
Wiranto menjelaskan pemilu tinggal 3 bulan lagi. Dia minta masyarakat tenang dengan aksi teror itu.
"Intinya kita tidak ingin menjelang Pemilu itu, kita kan tinggal tiga bulan lagi, untuk membuat masyarakat resah, membuat masyarakat terancam, itu darimana pun, dari siapa pun, kita sedapat mungkin bisa menangkalnya," kata Wiranto.
Wiranto berjanji akan menindak tegas terhadap pelaku teror tidak hanya berlaku bagi terorisme tetapi juga penyebar berita bohong atau hoaks. Pemerintah sudah memiliki sistem teknologi yang mampu melacak sumber pertama penyebar hoaks.
"Hati-hati, makanya kita dengan cepat bisa mengetahui asal usul pertama kali berita itu dimunculkan dari mana dan kita langsung menangkap dan ada undang-undangnya kita hukum sesuai dengan undang-undang yang berlaku," katanya. (Antara)
Berita Terkait
-
Pelempar Bom Molotov ke Rumah Wakil Ketua KPK Berjumlah 2 Orang
-
Rumahnya Diteror Bom, Agus dan Laode Tetap Ngantor ke KPK
-
Teror Bom di Rumah 2 Pimpinan KPK Terkait Pilpres 2019?
-
Rumah Pimpinan KPK Diteror Bom, Istana: Tak Boleh Intimidasi Penegak Hukum
-
Diteror Bom, Ketua RW: Lingkungan Rumah Wakil Ketua KPK Minim Penjagaan
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Tak Mau Naikkan Tarif Listrik Meski Subsidi Berkurang
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
Terkini
-
Wahyudin Moridu Ternyata Mabuk saat Ucap 'Mau Rampok Uang Negara', BK DPRD Gorontalo: Langgar Etik!
-
Indonesia di Ambang Amarah: Belajar dari Ledakan di Nepal, Rocky Gerung dan Bivitri Beri Peringatan!
-
Ganggu Masyarakat, Kakorlantas Bekukan Penggunaan Sirene "Tot-tot Wuk-wuk"
-
Angin Segar APBN 2026, Apkasi Lega TKD Bertambah Meski Belum Ideal
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!