Suara.com - Wakil Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Hidayat Nur Wahid, mengaku heran foto mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dipasang dI sebuah baliho peresmian Kantor BPN di Solo, Jawa Tengah. Politikus yang akrab disapa HNW itu meminta BPN untuk mengusut sosok yang memasang baliho tersebut.
Hidayat menegaskan, baliho yang memuat foto Gatot tersebut tidak dibuat BPN. Politikus PKS itu bahkan sempat berpikir jika ada orang yang menyelundupkan baliho tersebut.
"Kok ada sih orang yang menaruh poster Pak Gatot. Saya minta BPN untuk mengusut siapa yang memasang poster ini. Sangat mungkin juga ada yang menyelundupkan," kata Hidayat di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/1/2018).
Hidayat mengungkapkan, BPN tidak mendapatkan keuntungan dari pemasangan foto Gatot dalam baliho resmi BPN. Menurutnya, masih banyak tokoh-tokoh yang lebih 'menjual' untuk dipasang di baliho resmi BPN.
"Nggak ada untungnya juga. Lebih banyak tokoh yang sangat menjual. Pak Djoko Santoso senior Pak Gatot, sama-sama mantan Panglima TNI. Juga ada nama Prabowo, Habib Salim Segaf," pungkasnya.
Untuk diketahui, baliho itu terpampang di depan Kantor BPN Prabowo - Sandiaga di Jalan Letjen Suprapto, Sumber, Banjarsari, Solo. Dalam baliho itu terpasang sejumlah wajah seperti Capres - Cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Ketua BPN Djoko Santoso dan Presiden ke-1 RI Soekarno.
Wajah Gatot terpasang pada bagian atas kiri baliho. Namun banyak yang memprotes baliho tersebut lantaran Gatot dinilai bukan bagian dari kubu Prabowo - Sandiaga. Karena itu baliho tersebut akhirnya diturunkan sesuai peresmian kantor BPN.
Berita Terkait
-
Tagih Jawaban Tes Baca Al Quran, Dai Aceh Temui Perwakilan Prabowo
-
Posko BPN Prabowo Dibangun di Solo, Jokowi Tertawa dan Ucapkan Ini
-
Pesan Prabowo Kepada Relawan: Coblos Sesuai Hati Nurani
-
Prabowo Sebut Mobil Mewah Elite Politik Hasil Nyolong Duit Rakyat
-
Prabowo Sebut Dirinya Hanya Alat di Pilpres 2019
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat
-
Harta Kekayaan Minus Wahyudin Moridu di LHKPN, Anggota DPRD Ngaku Mau Rampok Uang Negara
-
Dapat Kesempatan Berpidato di Sidang Umum PBB, Presiden Prabowo Bakal Terbang ke New York?
-
SPBU Swasta Wajib Beli BBM ke Pertamina, DPR Sebut Logikanya 'Nasi Goreng'
-
Menkeu Purbaya hingga Dirut Pertamina Mendadak Dipanggil Prabowo ke Istana, Ada Apa?