Suara.com - Inisiator aksi diam hitam kamisan, Sumarsih (66) menyebut dua calon presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Prabowo Subianto sama-sama tidak serius dalam menindaklanjuti rentetan kasus pelanggaran HAM di Indonesia.
Sumarsih menilai Jokowi adalah pelindung para pelanggar HAM karena sudah mengangkat beberapa nama politikus yang dulu disebut terlibat dalam kasus pelanggaran HAM. Sementara Prabowo Subianto disebut sebagai terduga pelanggaran HAM terkait kasus penculikan aktivis 1998.
"Visi misi capres-cawapres saat ini tidak menjanjikan, latar belakangan keduanya tidak ada yang berpihak pada nilai kemanusiaan," kata Sumarsih dalam diskusi publik Aksi Kamisan di Gedung Joeang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (16/1/2019).
Seperti diketahui, selama empat tahun masa pemerintahannya, Jokowi telah mengangkat beberapa nama politikus yang tercatut dalam berbagai pelanggaran HAM masa lalu. Salah satunya terduga kasus pelanggaran HAM, Wiranto yang diangkat menjadi Menteri Koordinasi Politik, Hukum dan Keamanan.
Sementara itu, kata Sumarsih, Prabowo juga pernah bersumpah di atas Alquran jika ia tidak penah menembak mahasiswa, tapi ia menilai Prabowo yang saat itu menjabat sebagai Pangkostrad menjadi orang yang paling bertanggung jawab atas kehilangan aktivis 1998.
Oleh karena itu, Sumarsih menyatakan dirinya tetap konsisten akan memilih atau golput untuk tidak memilih kedua capres itu di hari pencoblosan 17 April 2019 nanti.
"Golput itu justru pilihan yang bijak, rakyat itu baik, disuruh ngapain saja mau, golput itu pendidikan untuk penguasa, karena setiap pemilu yang ada hanya politisi yang semakin tidak berkualitas," jelas Sumarsih.
Menurut Sumarsih, selama kedua capres-cawapres tidak pernah menyelesaikan kasus HAM yang menjadi hak paling tinggi bagi manusia, keduanya tidak pantas untuk dipilih.
Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Hercules Dibela 10 Pengacara
Berita Terkait
-
Jokowi Tolak Komentar Pernyataan Prabowo Indonesia Cuma Bisa Perang 3 Hari
-
Pesan Jokowi ke Prabowo: Jangan Pesimis Lah, Kita Harus Optimis
-
Pidato Kebangsaan Prabowo Dilaporkan ke Bawaslu
-
Jokowi Ungkap Kebiasaan Maruf Amin Jelang Debat Pilpres 2019
-
Prabowo Bilang Perusahaan BUMN Bangkrut, Jokowi: Kalau Bicara Pakai Data
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
Terkini
-
Kursi Menteri BUMN Kini Kosong, Erick Thohir: Nanti Ada...
-
Dilantik Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Harta Angga Raka Prabowo Tembus Rp 33 Miliar
-
Djamari Chaniago dan Ahmad Dofiri Dianugerahi Pangkat Jenderal Kehormatan oleh Prabowo
-
Sudah 7 Hari Mogok Makan di Rutan, Aktivis Syahdan Husein: Sampai Semua Tahanan Politik Dibebaskan!
-
Erick Thohir Jadi Menpora, Siapa Menteri BUMN Sekarang?
-
Jadi Menko Polkam, Intip Kekayaan Djamari Chaniago: Punya Kapal Laut Hingga Harley Davidson
-
Prabowo Lantik Angga Raka Jadi Kepala Badan Komunikasi Pemerintah, Mensesneg Jelaskan Nasib PCO
-
Kekayaan Fantastis Menko Polkam Baru, Djamari Chaniago Punya Kapal Laut hingga Harley Davidson!
-
Resmi! Detik-detik Prabowo Lantik Djamari Jadi Menkopolkam hingga Erick Thohir Digeser ke Menpora
-
KPK Geram! Ustaz Khalid Basalamah Diduga Bocorkan Informasi Kasus Haji, Bakal Jadi Tersangka?