Suara.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyikapi temuan Satpol PP Kabupaten Pati yang menjaring Legiman seorang pengemis yang belakangan diketahui memiliki harta hingga Rp 1 miliar. Kekayaan itu dihasilkan Legiman dari meminta-minta.
Ganjar sempat berpikir, bisa-bisanya Legiman mampu mengumpulkan pundi-pundi rupiah sebanyak itu. Terlebih, Legiman tahu titik-titik basah mengais rupiah dari belas kasihan orang.
"Sebenarnya fenomena itu udah lama, di mana-mana ada, tak hanya Jawa Tengah. Mau kemana? kerja, kerjanya apa? minta-minta, lha itu ternyata hasilnya banyak, lha itu tempatnya di mana, bisa dapat tempat basah kekayaannya melimpah," kata Ganjar, Kamis (17/1/2019).
Ganjar menilai, sejatinya orang bekerja itu untuk hidup, dia meminta Legiman untuk lebih baik bekerja saja. Kalau bisa memberi tidak meminta, karena pandangan orang akan menilai jika mengemis sebagai tindakan pemalas.
"Nilai-nilainya menjadi tidak baik, lepas itu orang setuju atau tidak, tapi kalau mengemis menjadi kaya, orang kan bisa punya penilaian pemalas," ucap Ganjar.
Sebenarnya, kata Ganjar, pada tiap kabupaten dan kota di Jateng sudah diberlakukan regulasi dan aturan untuk tidak memberi di pinggir jalan.
"Itu kan kaya memberi insentif makanya pada datang, kita kasih disinsentif saja, apa itu? Ya jangan kasih di sana, maka disalurkan melalui Baznas, Dinsos, melalui lembaga sosial yang ada biar nanti kita yang urus," katanya.
Pun demikian, dari fenomena Legiman, Ganjar ingin aspek edukasi lebih diutamakan untuk mengentaskan pengemis-pengemis semacam Legiman.
"Regulasinya jelas, jadi kalau Satpol PP tangkapi tak sulit, tapi mengedukasi. Nanti kita memilah dan memilih, di antara mereka ada yang mau diedukasi atau enggak, yang malas-malas itu dikenai sanksi saja," ujarnya lagi.
Baca Juga: Duduki Alquran di Masjid, Pria Misterius Ini Terekam Video Ngaku Tuhan
Karenanya, Ganjar meminta Satpol PP tidak perlu bingung saat menjaring para pengemis jalanan.
Diketahui, Legiman kerap terjaring operasi PGOT oleh Sat Pol PP Kabupaten Pati. Namun kembali berulah mengemis di jalanan, tidak kapok.
"Tangkapi saja, kalian itu penegak perda dan ketertiban umum. Urusan selanjutnya serahkan Dinsos, Dinas UMKM atau lembaga keuangan biar diedukasi untuk bisa mandiri bekerja atau berkarya," imbuh Ganjar.
Kontributor : Adam Iyasa
Berita Terkait
-
Hasil Survei Ini Jokowi - Ma'ruf Diprediksi Menang Mutlak di Jateng - Jatim
-
Kubu Prabowo Bangun Posko Dekat Rumah Jokowi, Tanduk Banteng Bakal Keluar
-
Tabloid Obor Rakyat Mau Terbit, PDIP Kumpulkan Kader untuk Jadi Mata Partai
-
Bawaslu Soroti Rencana Tablig Akbar PA 212 di Solo
-
Gara-gara Dikerok Istri Tetangga, Supriyanto Justru Kritis di Rumah Sakit
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
OTT KPK di Riau! Gubernur dan Kepala Dinas Ditangkap, Siapa Saja Tersangkanya?
-
KPK Sebut OTT di Riau Terkait dengan Korupsi Anggaran Dinas PUPR
-
Polisi Berhasil Tangkap Sindikat Penambangan Ilegal di Taman Nasional Gunung Merapi
-
600 Ribu Penerima Bansos Dipakai Judi Online! Yusril Ungkap Fakta Mencengangkan
-
Pemerintah Segera Putihkan Tunggakan Iuran BPJS Kesehatan, Catat Waktunya!
-
Pengemudi Ojol Jadi Buron Usai Penumpangnya Tewas, Asosiasi Desak Pelaku Serahkan Diri
-
Sempat Kabur Saat Kena OTT, Gubernur Riau Ditangkap KPK di Kafe
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru