Suara.com - Setiyono (38), warga Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, tewas dengan luka tusuk di bagian perutnya. Pria yang bekerja sebagai petani di lereng Gunung Kelud itu diduga dianiaya oleh tetangganya setelah bertengkar di belakang rumah pelaku.
Bapak dua anak tersebut diduga dihabisi oleh Bowo, tetangganya. Sebelum dinyatakan meninggal, korban sempat ditemukan sekarat di rumah pelaku yang terpaut jarak 200 meter. Mereka sempat terlibat cek cok dan perkelahian.
“Antara korban dengan tetangganya berinisial B (Bowo) sempat terlibat cek cok. Akhirnya bertikai," ujar Kapolsek Ngancar AKP Iwan Setyo Budi seperti diberitakan beritajatim.com - jaringan Suara.com, Selasa (22/1/2019)
Iwan menerangkan, istri pelaku memberitahukan kondisi korban yang bersimbah darah akibat luka tusuk di bagian perutnya pada keluarga korban. Sehingga korban sempat dibawa ke seorang bidan desa. Namun karena luka yang dialaminya parah, akhirnya korban meregang nyawa saat dalam perjalanan.
Petugas dari Tim Identifikasi Polres Kediri dan Polsek Ngancar mengamankan sejumlah sabit dan pisau yang diduga dipakai pelaku menghabisi nyawa korban.
"Kami masih melakukan penyelidikan terhadap kasus ini,” kata Iwan.
Guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut, jenazah korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk divisum.
Untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, Bowo sudah diamankan dan tengah menjalani pemeriksaan di Mapolres Kediri untuk mengungkap motif aksi pembunuhan tersebut.
Baca Juga: Jadwal Kampanye Maruf Amin di Jawa Timur Selasa Hari Ini
Berita Terkait
-
Terlibat Duel Maut, Pelaku Penusukan di Lereng Kelud Dikenal Tertutup
-
Duel Maut di Lereng Kelud, Bowo Habisi Setiyono Pakai Sabit dan Pisau
-
Kades di Lebak Tewas Tersetrum Saat Perbaiki Mesin Pompa Air
-
Kisah Quina Lasita Ramadani, Bayi 1,5 Tahun Dibunuh Ibu Kandung
-
Istri Selingkuh Ditinggal Merantau, Amir Tusuk Elia dengan Linggis
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Profil Wali Kota Prabumulih: Punya 4 Istri, Viral Usai Pencopotan Kepsek SMPN 1
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu
-
Misi Penyelamatan Pekerja Tambang Freeport Berlanjut, Ini Kabar Terbarunya
-
Buntut Aksi Pemukulan Siswa ke Guru, Dikeluarkan Sekolah dan Ayah yang Polisi Terancam Sanksi
-
Perkuat Pertahanan Laut Indonesia, PLN dan TNI AL Jalin Kolaborasi
-
Korban Pemerkosaan Massal '98 Gugat Fadli Zon: Trauma dan Ketakutan di Balik Penyangkalan Sejarah