Suara.com - Hashim Djojohadikusumo adik kandung Prabowo Subianto mengaku heran mendengar ucapan Jokowi yang mengatakan tidak menggunakan uang dalam perjalanan politiknya. Padahal kemeja kotak-kotak yang sempat jadi ciri khas Jokowi itu dibiayai oleh Hashim Djojohadikusumo.
Kemeja kotak-kotak bernuansa warna merah menjadi simbol bagi Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok saat bertarung di Pilkada DKI Jakarta 2012. Kemeja kotak-kotak itu pun digunakan oleh seluruh relawan pendukungnya.
Tak disangka, ternyata ada Hashim Djojohadikusumo yang mendanai seluruh kebutuhan kampanye Jokowi, termasuk kemeja kotak-kotak itu.
"Kaos, baliho, baju kotak-kotak, kami yang biayai," kata Hashim Djojohadikusumo di Prabowo - Sandiaga Media Center, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (21/1/2019).
Untuk diketahui, Jokowi menyampaikan saat debat capres - cawapres beberapa waktu lalu kalau dirinya tidak mengeluarkan uang untuk perjalanan politiknya.
Hashim Djojohadikusumo jelas heran lantaran dirinya lah yang membiayai seluruh pendanaan demi Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Sebetulnya hal ini bukan hal baru, tahun 2014 saya diinterview makanya saya heran, dan Pak Jokowi pernah katakan ada di surat kabar Pak Hashim Djojohadikusumo hanya bantu Rp 6 miliar. Dia akui Hashim Djojohadikusumo bantu tapi jumlahnya Rp 6 miliar," ujarnya.
"Maka saya heran waktu di debat kok nggak pakai uang, maaf ya ini tidak logis. Di Indonesia untuk setiap pencalonan harus ada uang, untuk bayar saksi itu berapa, minimal Rp 100 ribu atau Rp 300 ribu," sambungnya.
Hashim Djojohadikusumo mengaku menyesal lantaran mendengar ucapan Jokowi tersebut. Sebagai orang yang memperjuangkan mantan Walikota Solo itu awalnya hanya ingin membantu Jokowi yang meminta bantuan.
Baca Juga: Napi Lapas Lampung Paksa Istri Siaran Langsung Bersetubuh dengan Ayahnya
"Sangat dong, sangat menyesal. Ya bagaimana, saya orang biasa kan. Orang datang ke saya minta bantuan minta dukungan, saya tanpa pamrih dukung beliau, dengan harapan beliau bisa beretika lah," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri
-
Mendagri Dukung Penuh Percepatan Program MBG, Teken Keputusan Bersama Terkait Lokasi SPPG di Daerah
-
Penjaringan Ketua DPC PDIP Brebes Dinilai Tak Transparan, Pencalonan Cahrudin Sengaja Dijegal?
-
Bikin Riuh, Dito Ariotedjo Tiba-Tiba Tanya Ijazah Erick Thohir ke Roy Suryo
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi