Suara.com - Perempuan bernama Sutini masih syok atas tewasnya Setiyono yang diduga dibunuh oleh tetangganya bernama Bowo di Dusun Sumberurip, Desa Manggis, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Terakhir kali, Sutini melihat anaknya dalam kondisi bersimbah darah pada Senin (22/1/2019) kemarin. Setiyono ketika itu masih dalam keadaan hidup sebelum akhirnya meninggal dunia di rumah sakit.
"Saya tidak tahu masalahnya apa. Anak saya sudah dalam keadaan terluka di bagian ulu hatinya. Luka akibat tertusuk pisau," kata Sutini seperti dikutip dari Beritajatim.com, Selasa (22/1/2019).
Menurut Sutini, sebelum tewas, anaknya terakhir kali pergi keluar rumah bersama rekannya bernama Rendy. Namun, dia mengaku tak begitu mengenal dengan rekan anaknya tersebut. Namun, Rendy sudah lama tidak pernah datang untuk menemui putranya.
Saat itu, kata Sutini korban pamit dengan istrinya untuk pergi ke rumah Solikin. Namun, ternyata korban ditemukan sudah bersimbah darah di rumah Bowo.
"Pamitnya pergi ke rumah Solikin. Setelah itu, kami dapat kabar Yono (panggilan akrab Setiyono) sudah dalam keadaan terluka parah di rumah Bowo. Kabar itu kami terima dari istri Bowo. Selanjutnya kami ke sana," kata dia.
Berdasarkan keterangan istri terduga pelaku, Setiyono lebih dulu menyerang Bowo dengan sebilah pisau. Namun, keributan itu diduga dipicu cekcok mulut antara Setiyono dengan terduga pelaku. Saat berduel, senjata tajam itu malah mengenai Setiyono sendiri saat hendak menyerang Bowo.
"Kalau menurut keterangan istri Bowo, anak saya yang menyerang menggunakan pisau. Tetapi dihindari dan justru berbalik arah ke anak saya sendiri. Kami belum tahu kebenarannya," kata dia.
Terkait kasus duel berdarah itu, polisi telah menangkap Bowo. Seusai ditangkap, terduga pelaku masih menjalani pemeriksaan di Polres Kediri. Sementara, jenazah korban dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Kediri untuk dilakukan visum.
Sumber: Beritajatim.com
Baca Juga: Apes! Lagi Tarung dengan Broner, Rumah Pacquiao Disatroni Maling
Berita Terkait
-
Kronologi Duel Maut di Lereng Kelud, Korban Alami Luka Tusuk di Perut
-
Terlibat Duel Maut, Pelaku Penusukan di Lereng Kelud Dikenal Tertutup
-
Sakit Gigi Tak Juga Sembuh, Kakek 71 Tahun Nekat Gantung Diri di Dapur
-
Mabuk Miras Oplosan, Suwarno Nyungsep Nabrak Pohon Johar Lalu Tewas
-
Remaja Hobi Remas Alat Vital Cewek Cantik di Jalanan, Ini Akibatnya
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu