Suara.com - Sutimin meninggal setelah menyantap Bothok Mercon Mbah Wiro di Dusun Nglombo, Desa Tenggak, Kecamatan Sidoharjo, Sragen. Sutimin, lelaki 46 tahun itu kena serangan jantung.
Peristiwa itu terjadi, Selasa (22/1/2019) siang tadi. Sutimin yang diketahui bernama Sutimin, 46, warga Jetis, Desa Slogo, Kecamatan Tanon, Sragen, itu tiba di lokasi dengan mengendarai sepeda motor Honda Beat berpelat AD 2994 BFE sekitar pukul 11.00 WIB.
Sutimin langsung duduk di kursi dekat pintu masuk dan memesan nasi bothok patin dan segelas teh hangat. Namun, saat asyik menikmati makanan itu tiba-tiba Sutimin jatuh tersungkur.
Mulutnya sempat terbentur meja hingga menimbulkan sedikit luka. Hal itu sontak membuat para pengunjung warung makan itu panik.
Pemilik warung, Wiro, 70, dibantu pengunjung lantas membaringkan Sutimin ke lantai. Warga juga memanggil petugas medis dari klinik terdekat.
Namun, belum sempat mendapat perawatan medis, nyawa Sutimin sudah tidak tertolong.
"Dia baru makan sedikit, tahu-tahu langsung jatuh dan meninggal," jelas Husnul Aziz, tokoh masyarakat Desa Tenggak yang ditemui Solopos.com di lokasi.
Dalam sekejap, informasi meninggalnya pengunjung warung makan itu langsung menyebar di kalangan warga sekitar. Mereka lalu berkerumun mengunjungi lokasi.
Tak lama berselang, jajaran Polsek Sidoharjo dipimpin Kapolsek Agus Taruno tiba di lokasi. Polisi datang bersama petugas medis dari puskesmas terdekat.
Baca Juga: Duel Maut, Setiyono Diduga Tewas karena Tertikam Pisau Sendiri
Berdasar hasil visum, tidak ditemukan tanda-tanda bekas penganiayaan di tubuh Sutimin. Polisi menyimpulkan penyebab kematian Sutimin adalah serangan penyakit jantung.
Hal itu diperkuat keterangan keluarganya yang menyebut penyakit jantung Sutimin sudah sering kambuh dalam setahun terakhir.
"Keluarga sudah menerima kematian Sutimin. Mereka sudah menandatangani pernyataan menolak autopsi jenazah. Selanjutnya, jenazah dibawa pulang untuk dimakamkan," papar AKP Agus Taruno.
Berita Terkait
-
Punya Gejala Mirip, Ini Beda Maag dan Serangan Jantung
-
Serangan Jantung Bisa Dipicu Gara-Gara Pendapatan Menurun
-
Waspada, Serangan Jantung Bisa Jadi Gejala Kanker Lho!
-
Liburan, Hati-hati Risiko Penyakit Ini Meningkat saat Malam Natal !
-
Keluarga Tak Tega Eril Dardak Diautopsi, Emil: Bayangkan Dibuka dan Dibelek
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu