Suara.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menganggap penunjukan Irjen Idham Aziz sebagai Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri yang diberikan Kapolri Jenderal Tito Karnavian bukan karena alasan kekerabatan. Menurutnya, pertimbangan Tito memberikan jabatan itu kepada Idham karena kapasitasnya dianggap sudah mumpuni memegang pucuk kepemimpinan tertinggi di bidang reserse.
"Kalau melihat ini bukan hanya soal pertimbangan tadi keceesan (kekerabatan) tetapi kapasitas, kapabilitas saya pikir penilaian-penilaian dilakukan Polri melihat aspek keprofesionalan juga," kata kata Dasco kepada Suara.com, Selasa (22/1/2019).
"Artinya pengangkatan Bareskrim itu bukan kecees-ceesaan tetapi tentunya sudah dengan petimbangan-pertimbangan tertentu," sambungnya.
Dasco juga mengaku tak merasa ada kekhawatiran dengan adanya rotasi di jajaran perwira tinggi (Pati) Polri itu. Sebab, menurutnya, bila ada pejabat Polri yang tidak netral, pihaknya tinggal melapor kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Kan pak Jokowi sudah bilang dalam debat kalau aparat ada yang enggak beres, aparat ada yang berpihak, laporkan kepada presiden, kan gampang kita tinggal lapor," pungkasnya.
Sebelumnya, rotasi jabatan kembali terjadi di jajaran perwira tinggi (Pati) Kepolisian Republik Indonesia. Salah satunya, Kapolda Metro Jaya Irjen Idham Azis menggantikan posisi Komjen Arief Sulistyanto sebaagai Kabareskrim.
Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Mohammad Iqbal membenarkan mutasi Pati Polri tersebut. Menurutnya, mutasi jabatan para perwira tinggi sebagai penyegaran di tubuh Polri.
"Saya membenarkan. Mutasi hal yang biasa dalam organisasi Polri, sebagai tour of duty personel Polri. Juga sebagai penyegaran, sehingga Polri semakin kuat dan optimal dalam melindungi, melayani dan mengayomi, memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat serta penegakan hukum," kata Iqbal.
Baca Juga: Kisah Mistis Driver Taksi Online, Penumpang Hilang di Jalan Tol
Berita Terkait
-
Idham Aziz Jadi Kabareskrim, BPN: Lanjuti Kasus yang Melibatkan Kubu Jokowi
-
Kabareskrim Digantikan Idham Aziz, Arsul Sani: Saya Tak Katakan Arief Gagal
-
Mutasi Sejumlah Perwira Tinggi, Idham Azis Jabat Kabareskrim Polri
-
PKS-Gerindra Sepakat Serahkan Nama Cawagub DKI Pada 11 Februari 2019
-
Bantah Anggota KPU Nyambi Kader, Gerindra: Ada Kemiripan Nama, Beda Orang
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra