Suara.com - Kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan masih menjadi misteri. Untuk mengungkap pelaku, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian belum lama membentuk Tim Gabungan guna menguak kasus tersebut.
Juru Bicara Tim Gabungan pengungkapan kasus Novel, Hermawan Sulistyo, mengatakan tim yang dibentuk menjelang debat pertama Pilpres 2019 itu tengah mempelajari hasil pemeriksaan yang sebelumnya telah dilakukan.
"Kita pelajari hasil tim sebelumnya. Lalu mulai lagi," kata Hermawan saat dikonfirmasi, Rabu (23/1/2019).
Hermawan mengklaim tim gabungan tersebut kerap melakukan rapat guna membahas kasus tersebut. Semuanya, kata dia, mempelajari lagi dari awal kasus tersebut sambil mencari lagi bukti-bukti baru.
Rencanannya, minggu depan tim gabungan akan mendatangi tempat kejadian perkara dimana Novel disiram air keras seusai salat Subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Jalan Deposito Blok T, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Kami masing-masing (tim) masih mempelajari kasusnya sambil mencari waktu. Minggu depan untuk ke lapangan (mencari saksi dan bukti-bukti baru). Koordinasi dilakukan tiap pukul 16.00 WIB, setiap hari, di Polda Metro," jelasnya.
Untuk diketahui, kasus teror penyiraman air keras yang menimpa Novel Baswedan hingga kini masih menjadi misteri. Polisi tak juga bisa mengungkap pelaku penyiraman air keras.
Novel diserang oleh dua orang pengendara motor pada 11 April 2017 seusai salat Subuh di Masjid Al Ihsan, dekat rumahnya di Jalan Deposito Blok T, Pegangsaan Dua, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
Baca Juga: Lapas Gunung Sindur Belum Dapat Konfirmasi Abu Bakar Baasyir Bebas
Berita Terkait
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Media Belanda Julid ke Eliano Reijnders yang Gabung Persib: Penghangat Bangku Cadangan, Gagal
-
Sudah di Indonesia, Jebolan Ajax Amsterdam Hilang dari Skuad
-
Harga Emas Antam Tembus Paling Mahal Hari Ini, Jadi Rp 2.115.000 per Gram
-
Ustaz Khalid Basalamah Terseret Korupsi Kuota Haji: Uang yang Dikembalikan Sitaan atau Sukarela?
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
Terkini
-
5 Fakta Demo Akbar 5.000 Ojol Hari Ini: Kepung Istana hingga DPR, Jakarta Waspada Macet!
-
Usai Video Perpisahan Penuh Haru Viral, Jabatan Kepsek SMP N 1 Prabumulih Dikembalikan
-
Iklan Pemerintah di Bioskop: Antara Transparansi dan Propaganda
-
Pencopotan Kepsek Roni Dicap Hoaks, Pernyataan Walkot Prabumulih Arlan Janggal?
-
Demo Ojol 17 September, Cek Rute Pengalihan Arus dan 5 Titik Neraka Kemacetan Ini!
-
Kasus Cacingan Anak Kembali Berulang, Pakar Kesehatan: Negara Masih Abai
-
Rp5.700 Bawa Pulang Kemeja Sutra, KPK Lelang 83 Paket Harta Koruptor, Ada Tanah Rp60 Miliar Juga
-
Papua Tengah Gratiskan Sekolah untuk 24.481 Siswa, Beasiswa Kuliah Juga Disiapkan
-
Ribuan Personel Gabungan Jaga Ketat Demo Ojol di Istana hingga DPR
-
Demo Ojol 179 Pecah Sikap: Mayoritas Driver Tolak Turun ke Jalan, Pilih 'Ngebid' Hindari Politisasi