Suara.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla pernah meminta Joko Widodo atau Jokowi untuk mengabaikan hasil survei terkait elektabilitas pasangan Capres dan Cawapres di Pemilu. Hal itu disampaikan JK saat dia dan Jokowi maju sebagai Capres dan Cawapres di Pilpres 2014 silam.
"Waktu saya kampanye dengan Pak Jokowi, kalau beliau baca hasil survei, saya bilang 'tutup' enggak usah dibaca'. Memangnya kalau (elektabilitas) kita naik, kalau gembira, kemudian berhenti kampanye?. Atau, memangnya kalau rendah, kita menangis, lalu tidak kerja?," kata Wapres JK dalam acara Kadin Talks di Menara Kadin Indonesia, Jakarta seperti dilansir Antara, Kamis (31/1/2019).
Menurut JK, yang terpenting dilakukan calon pemimpin bangsa adalah terus bekerja membangun Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk diketahui, Jokowi merupakan Capres petahana di Pemilu 2019.
"Kita yang paling penting itu kerja keras. Pokoknya kerja maksimal saja, pokoknya di negeri ini harus maksimal saja kerjanya," tambahnya.
Prinsip tersebut, kata JK, berlaku juga untuk menjaga stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bergerak di angka sekitar lima persen, meskipun di bawah target pemerintahan Jokowi-JK untuk mencapai angka tujuh persen.
JK mengatakan, perkiraan ekonomi terhadap pertumbuhan Indonesia akan selalu muncul karena ada faktor-faktor yang selalu ada dalam menghitung pertumbuhan ekonomi.
"Kalau ekonom bikin perkiraan atau bikin ramalan, (itu) paling enak, paling gampang, karena selalu ada 'ceteris paribus'. Kalau kita begini, akan maju sekian, jadi, kalau terjadi tidak sesuai, (atau) kalau yang salah, mengiyakan," jelasnya.
Berbagai cara, kata JK, dilakukan pemerintah untuk menjaga pertumbuhan ekonomi AGAR stabil dan meningkatkan iklim investasi di dalam negeri.
Salah satunya dengan menjalin kerja sama perjanjian perdagangan bebas (free trade agreement) melalui perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (comprehensive economic partnership agreement) bersama negara-negara lain.
Baca Juga: Jalani Sidang Perdana, Augie Fantinus Didukung Teman-teman Artis
"Oleh karena itu, contohnya, kita mempercepat perundingan 'free trade' dengan macam-macam negara, (seperti) Amerika lagi bekerja, Australia mungkin, kemudian Eropa juga kita kerjakan, agar pasar semakin terbuka," ujarnya.
Berita Terkait
-
Siang Ini Jokowi Hadiri Harlah Nahdlatul Ulama di JCC
-
Berita Terpopuler Politik: Jokowi Berdarah-darah, Prabowo Meriang
-
Menteri PUPR Dampingi Wapres JK Tinjau Penanganan Banjir Sulsel
-
Wapres JK Sebut Abu Bakar Baasyir Harus Akui Pancasila Jika Ingin Bebas
-
Pesan JK ke Jokowi Sebelum Berangkat ke Arena Debat Pilpres
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf