Suara.com - Sebanyak 20 orang penghuni kos-kosan terpaksa digelandang ke kantor keluarahan setempat karena tidak memiliki identitas KTP. Mereka terjaring petugas gabungan TNI dan Polri saat menggelar operasi yustisi terhadap penghuni kos-kosan di wilayah Kelurahan Masigit, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon, pada Kamis (31/1/2019) kemarin.
Selain menemukan puluhan penghuni kos yang tidak memiliki identitas, petugas juga berhasil mendapati dua pasangan mesum sesama jenis yakni satu pasangan gay atau homo seksual dan pasangan lesbi.
Kasi Pemerintahan dan Ketertiban Umum Kelurahan Masigit, Ihyaul Ulumudin mengungkapkan razia tersebut dilaksankan bedasarkan adanya laporan dari masyarakat yang resah dengan keberadaan kos-kosan yang dijadikan tempat mesum para lesbian, gay, biseksual, dan transgender atau LGBT.
“Hasil laporan masyarakat ada satu bedeng disinyalir jadi tempat LGBT. Ketika kita razia ditemukan satu pasang gay dan lesbian,” ujar Ihyaul seperti dilansir bantenhits.com - jaringan Suara.com.
Ihyaul menerangkan, setelah digelandang ke kantor keluarahan Masigit, para penghuni kos-kosan dan pasanga mesum tersebut langsung dilakukan pendataan identitas seperti KTP dan domisili daerah asal selain itu petugas juga melakukan pembinaan kepada para penghuni kos-kosan.
“Sebanyak 20 orang ini kita data dan diberikan pembinaan,” imbuhnya.
Ihyaul menegaskan, pihaknya akan terus melakukan razia dengan tujuan agar para penghuni kos-kosan yang mayoritas sebagai pendatang tertib beradminitrasi.
Berita Terkait
-
Ditolak Bawaslu DKI, PSI Ngadu Spanduk Dukung LGBT ke Bareskrim Polri
-
PSI Senang Ada Spanduk PSI Dukung Hak - hak LGBT, Kenapa?
-
Geram, PSI Laporkan Baliho Dukungan Hak-Hak LGBT ke Bawaslu DKI Jakarta
-
CEK FAKTA: TKA China Punya KTP Cilacap Atas Nama Karsono, Benarkah?
-
Publik Indonesia Paham HAM, Tapi Tak Setuju karena Terkesan Membela LGBT
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
KPK Beberkan Peran Rudy Tanoesoedibjo di Dugaan Korupsi Bansos, Kuasa Hukum Justru Bersikap Begini!
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!