Suara.com - Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta Hanik Humaida menyatakan awan panas guguran yang keluar dari Gunung Merapi pada Kamis (7/2) petang masih tergolong kecil.
"Iya (masih tergolong kecil). Kurang lebih masih sama dengan sebelumnya (awan panas guguran pada 29 Januari 2019) ," kata Hanik saat dikonfirmasi di Yogyakarta, Kamis (7/2/2019) malam.
Melalui akun twitter resminya pada Kamis (7/2), BPPTKG menyebutkan awan panas guguran teramati di Gunung Merapi pada pukul 18.28 WIB dengan jarak luncur 2 kilometer ke arah hulu Kali Gendol. Awan panas guguran itu meluncur dengan amplitudo 70 dan memiliki durasi 215 detik.
Hanik juga menegaskan bahwa hingga saat ini status Gunung Merapi masih pada level II atau waspada.
"Status masih waspada dan jarak aman 3 kilometer dari puncak. Masih belum berubah," kata Hanik Humaida.
Berdasarkan catatan BPPTKG dengan mengacu data seismik pada Kamis (7/2) mulai pukul 12.00 hingga 18.00 WIB disebutkan bahwa guguran Gunung Merapi sebanyak 32 kali dengan durasi 12-157 detik.
Sebelumnya, pada 29 Januari 2019 BPPTKG mencatat tiga kali guguran awan panas Merapi dengan jarak luncuran yang berbeda-beda namun semuanya mengarah ke Sungai Gendol. Guguran awan panas itu dinyatakan masih tergolong kecil.
Pada saat itu, guguran awan panas pertama terjadi pukul 20.17 WIB dengan jarak luncur 1.400 meter dan durasi 141 detik.
Guguran kedua terjadi pukul 20.53 WIB dengan jarak luncur 1.350 meter selama 135 detik dan guguran awan panas ketiga terjadi pukul 21.14 WIB dengan jarak luncur 1.100 meter selama 111 detik. Rata-rata kecepatan guguran awan panas 10 meter per detik.
Baca Juga: Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Warga Diminta Antisipasi Hujan Abu
Menurut analisis morfologi kubah lava Gunung Merapi yang terakhir dirilis BPPTKG, volume kubah lava gunung itu telah mencapai 461.000 meter kubik dengan laju pertumbuhan 1.300 meter kubik per hari atau lebih kecil dari pekan sebelumnya.
Kubah lava masih stabil dengan laju pertumbuhan yang masih rendah, rata-rata kurang dari 20.000 meter kubik per hari. (Antara)
Berita Terkait
- 
            
              Merapi Keluarkan Awan Panas Guguran, Warga Diminta Antisipasi Hujan Abu
 - 
            
              Gunung Merapi Lima Kali Alirkan Lava Pijar pada Selasa
 - 
            
              Merapi Sudah Keluarkan Guguran Awan Panas, Tapi Masih Tergolong Kecil
 - 
            
              Peneliti: Merapi 19 Kali Alirkan Lava Pijar Sejak Selasa Malam
 - 
            
              Hujan Abu Tipis dari Gunung Merapi Guyur Boyolali
 
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 - 
            
              Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
 
Terkini
- 
            
              Said Abdullah PDIP Anggap Projo Merapat ke Prabowo Strategi Politik Biasa, Ada 'Boncengan' Gibran?
 - 
            
              7 Fakta Gubernur Riau Abdul Wahid Kena OTT KPK, Harta Cuma Rp4,8 Miliar
 - 
            
              Menerka Siasat Budi Arie: Projo 'Buang' Muka Jokowi, Merapat ke Prabowo Demi Nikmat Kekuasaan?
 - 
            
              Ancaman Banjir di Depan Mata, Begini Kesiapan Pemprov DKI Hadapi Cuaca Ekstrem hingga Februari 2026
 - 
            
              Budi Arie Pilih Merapat ke Gerindra, Refly Harun: Tak Ada Lawan dan Kawan Abadi, Hanya Kepentingan!
 - 
            
              Tinjau Tanggul Baswedan yang Ambruk, Pramono Janji Buatkan Baru Dengan Tinggi 40 Meter
 - 
            
              Tiba di Stasiun Manggarai, Prabowo Jajal KRL Baru dari China dan Tinjau Kereta Khusus Petani
 - 
            
              Heboh Projo Gabung ke Gerindra, Hensa Curiga Settingan Jokowi Langgengkan 2 Periode Prabowo-Gibran
 - 
            
              Penipuan Digital Makin Marak, Pakar Siber Beberkan Ciri Pelaku dan Cara Aman Hindarinya
 - 
            
              BGN Tegaskan Pentingnya Ompreng Stainless Steel 304 Asli di Program MBG Setelah Kasus Pemalsuan