Suara.com - Dua orang wisatawan asal Kabupaten Jombang meninggal dunia dan satu orang lainnya dinyatakan hilang karena terseret ombak Pantai Payangan di Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (10/2/2019) sore.
"Kami mendapat informasi dari Polsek Ambulu bahwa ada rombongan guru SMA, SMK, dan MA dari Kabupaten Jombang yang berwisata di Pantai Payangan dan empat orang di antaranya bermain ombak di pantai hingga terseret gelombang laut," kata Koordinator Pos Basarnas Jember, Asnawi di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.
Dari empat orang guru yang terseret ombak tersebut, lanjut dia tim SAR Rimba Laut bersama warga setempat berhasil mengevakuasi tiga korban, namun dua korban di antaranya meninggal dunia dan satu korban berhasil selamat. Para korban kemudian dibawa ke Puskesmas Sabrang di Kecamatan Ambulu untuk mendapat perawatan intensif.
"Dua korban yang meninggal dunia adalah Zakiya Nurwaningsih (34) dan Yuda Mahadika (30), yang merupakan warga Kabupaten Jombang yang berprofesi sebagai guru," ujarnya seperti dilansir dari Antara.
Sedangkan korban yang selamat yakni Yanik Susanti (36) warga Perumahan Dinaya Kabupaten Jombang dirawat di Puskesmas Sabrang, Kecamatan Ambulu, dan korban yang belum ditemukan Moh. Hasan (23) yang masih dalam pencarian.
"Tim Basarnas memutuskan untuk melakukan pencarian korban pada Senin (11/2) pagi karena kondisi sore menjelang malam tidak memungkinkan untuk melakukan pencarian di perairan selatan Jember karena kondisi gelap dan gelombang tinggi,"jelasnya.
Ia mengatakan pihaknya mendirikan posko operasi SAR di Pantai Payangan Jember untuk melakukan pencarian dan penyisiran korban Moh. Hasan yang belum ditemukan untuk kegiatan pencarian pada Senin (11/2).
Berita Terkait
-
Rusak Lingkungan, Akhirnya Izin Penambangan Emas di Blok Silo Dicabut
-
Sepi Penumpang, Garuda dan Wings Air Kurangi Penerbangan Jember - Surabaya
-
Eksotisnya Bebatuan Karang di Pantai Papuma Jember, Cantik Banget
-
Sejumlah Penyu Mati Mengenaskan di Pesisir Jember, Ternyata Ini Penyebabnya
-
Guru TK Berzina dengan Pengawas Sekolah, Videonya Ditemukan Suami
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu