Suara.com - Sekelompok buruh tidur di pabrik karena belum bayar kontrakan. Mereka adalah buruh PT Sentosa Utama Garmindo. Para buruh mengaku belum digaji dari perusahaan garmen yang berada di Kampung Caringinkaret RT 03/04, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, ini.
Para buruh dari Gabungan Serikat Buruh Indonesia (GSBI) berdemonstrasi menuntur gaji mereka dibayar. Mereka berdemo di depan Kantor Kecamatan Cicurug, Jalan Raya Siliwangi, Selasa (12/2/2019).
Akibat upah tak dibayarkan perusahaan, sejumlah buruh sudah tak mampu membayar uang kontrakan hingga harus meminjam uang ke tetangga atau menghutang ke warung untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
"Kita pinjam dulu sama tetangga, kalau yang tinggal di kosan nunggak dulu. Apalagi yang punya anak minta dulu ke warung ngutang dulu," ujar Sendi Agustin (29 tahun) salah seorang buruh.
Menurut dia, saat ini sejumlah buruh tinggal di pabrik sebab malu tak bisa bayar kosan.
"Banyak buruh yang kerja di PT Sentosa tinggal di pabrik. Merasa malu ditagih pemilik kosan," ujarnya.
Sementara aksi unjuk rasa di depan kantor Kecamatan Cicurug, dilakukan agar pemerintah daerah Sukabumi serius menyelesaikan persoalan yang dihadapi buruh. Sebab Bupati Sukabumi sudah berjanji akan menyelesaikan persoalan buruh tersebut pada aksi unjuk rasa buruh di Pendopo Sukabumi, belum lama ini.
"Pemkab menjanjikan hari Jumat akan memanggil semua pihak terkait PT Sentosa Utama Garmindo dan ternyata tidak ada. Alasan dari pihak perusahaan tidak ada yang hadir, dan terus hari Senin diagendakan ada pertemuan lagi dengan semua pihak, termasuk buruh harus ikut rapat tapi tak ada kabar sama sekali," ujar Riki Afriansyah (31 tahun), buruh lainnya.
Baca Juga: Rubiyah: Kisah Buruh Gendong Yogyakarta dan Ancaman Kekerasan Seksual
Tag
Berita Terkait
-
Ingin Hasil Memuaskan, Begini Cara Menjalankan Bisnis Rumah Kontrakan
-
Rubiyah: Kisah Buruh Gendong Yogyakarta dan Ancaman Kekerasan Seksual
-
Heboh! Gerombolan Pemotor Diduga Buruh Masuk Tol Dalam Kota
-
Prabowo: Kawan-kawan Buruh Mendorong Saya Maju ke Pilpres
-
Buruh Pabrik di Banten Berangkat Kerja dengan Bertaruh Nyawa, Ini Ceritanya
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
- 5 Mobil Bekas di Bawah 50 Juta Muat Banyak Keluarga, Murah tapi Mewah
Pilihan
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
Terkini
-
KPK Telusuri Mobil Milik Pemkab Toli-toli Bisa Berada di Rumah Kajari HSU
-
Tak Cukup Bukti, KPK Hentikan Penyidikan Kasus Dugaan Korupsi Izin Tambang Nikel Konawe Utara
-
Geger Kabar Selebgram Ayu Aulia Dilantik di Kemhan, Jenderal TNI Turun Tangan Beri Klarifikasi
-
Jaksa Agung Rotasi 68 Pejabat, Sejumlah Kajari yang Pernah Terseret Dugaan Korupsi Ikut Dimutasi
-
Geger! Teror Penyiraman Air Keras oleh OTK di Pulogadung, Aspal Sampai Berasap
-
Peringatan 13 Tahun Jokowi Masuk Gorong-Gorong: Momen Ikonik yang Mengubah Wajah Politik Indonesia
-
Bukan Gempa, Kenapa Gedung Parkir Baru Berusia 3 Tahun Ambruk di Koja?
-
Jakarta Ditinggal 1,3 Juta Kendaraan Libur H+1 Natal, Arah Bandung dan Trans Jawa Favorit
-
Jogja Padat Saat Nataru, Wisatawan Tak Masalah Macet-macetan di Pusat Kota
-
Gus Yazid Berpeci dan Sarung Diborgol, Terjerat Pusaran Korupsi Rp20 M: Saya Tidak Terima