Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy untuk memperbanyak guru terampil di sekolah kejuruan. Jokowi mengatakan berdasarkan laporan yang diterima, presentase jumlah guru terampil baru sekitar 35 persen, dibanding guru normatif sebesar 65 persen.
"Guru-guru harus diupgrade terutama yang berkaitan dengan kemampuan skill, guru terampil harus lebih banyak dari guru normatif. Misal guru agama, Pancasila, Bahasa Indonesia, itu harus lebih sedikit dan lebih banyak SMK itu guru-guru terampil, yang mampu melatih," ujar Jokowi saat menyampaikan sambutan di pembukaan Rembuk Nasional Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2019, Selasa (12/2/2019).
Jokowi meminta Kementerian Pendidikan untuk menyiapkan guru terampil.
"Tugas kementerian, tugas bapak ibu sekalian untuk menyiapkan ini, untuk meng-upgrade agar guru-guru yang terampil lebih banyak, istilahnya guru produktif, guru terampil lah, guru terampil lah," kata dia.
Menurutnya, alasan meminta perbanyak guru terampil karena saat ini pemerintah tengah fokus membangun Sumber Daya Manusia (SDM).
"Di sini lah bapak ibu dan saudara-saudara sekalian sangat bertanggung jawab berhasil tidaknya nantinya kepada pembangunan pengembangan kualitas sumber daya manusia," ucap Jokowi.
Tak hanya itu, mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta agar peserta didik juga diberikan pelajaran yang berkaitan dengan digitalisasi, IT, aritificial inteliggent, hingga robotic. Pasalnya kata Jokowi, Industri sudah memasuki revolusi industri 4.0.
"Sudah sering saya sampaikan guru-guru kita anak-anak kita harus ngerti IT, aritificial inteliggent, robotic, dan lain-lain. Mulai dikenalkan karena ini sebuah kesempatan. Kalau kita bisa melompati negara lain inilah kesempatan kita," tandasnya.
Baca Juga: Tolak RUU Permusikan, Kaka Slank Mau Temui Anang Hermansyah Malam Ini
Berita Terkait
-
Dukung Jokowi - Maruf Amin, PSI: Muchdi PR Bermasalah
-
PSI Sebut Dukungan Muchdi PR Tak Akan Mendongkrak Elektabilitas Jokowi
-
Kaka Slank Kasih Surat Laut ke Prabowo - Sandiaga dan Jokowi - Maruf Amin
-
Presiden Jokowi Klaim Tak Pernah Telat Suntik Dana untuk BPJS Kesehatan
-
Sindir Jokowi, Fadli Zon: Baru Ini Presiden Bacanya Doraemon dan Shin Chan
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?