Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Ma'ruf Amin, Arsul Sani mengatakan wakil rakyat digaji bukan hanya untuk mengomentari kebijakan pemerintah. Hal ini disampaikan Arsul menanggapi kritik Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon yang mengatakan Jokowi merupakan presiden dengan hobi baca komik.
Arsul meminta rekannya di DPR itu untuk fokus menjalankan tugas sebagai wakil ketua DPR, daripada mengomentari orang lain.
"Kita itu anggota DPR itu digaji untuk memperjuangkan sesuatu, bukan untuk mengomentari presiden doang, atau nyinyir terus setiap hari," ujar Arsul saat ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (12/2/2019).
Anggota komisi III DPR RI itu menganggap perbedaan politik membuat Fadli Zon tidak pernah melihat kinerja dan kebaikan Jokowi selama memimpin di Indonesia.
"Pokoknya di mata Pak Fadli Zon itu, Pak Jokowi nggak ada kerennya lah," terangnya.
Sebelumnya Fadli Zon menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi banyak baca komik Doraemon dan Shinchan. Sehingga dalam setiap kunjungannya, Jokowi selalu membuat kuis tebak nama ikan.
Sindiran Fadli Zon bukan tanpa sebab. Fadli Zon membalas kicauan Politisi PDIP, Budiman Sudjatmiko dalam Twiter.
@budimandjatmiko, akun Twitter Budiman Sudjatmiko menyebutkan miris dengan orasi politik yang mengutip teori-teori abad ke-20. Budiman Sudjatmiko tak menyebut sosok politisi itu.
Namun di penghujung tahun 2018, Calon Presiden Prabowo Subianto berpidato di Hambalang, Bogor dan meramalkan Indonesia akan krisis energi sampai air.
Baca Juga: LRT Palembang Sepi Penumpang, Moeldoko: Buat Masa Depan
"Kita mengalami krisis literasi luar biasa sehingga pidato politik mengutip teori-teori usang sisa Abad ke-20 atau serpihan ide filsafat awal Abad ke-20 sudah dianggap keren... Nasib bangsa," kicau @budimandjatmiko, bebrapa waktu lalu.
Tak lama Fadli Zon dalam akun Twitternya, @Fadlizon berkomentar tentang kebiasaan Jokowi yang baca komik.
"Itu gara-gara presidennya miskin literasi akut. Terlalu banyak baca komik Doraemon dan Shinchan. Kalau ketemu warga yang ditanya nama-nama ikan. Nasib bangsa," kata Fadli Zon.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Harga Emas Antam Terpeleset Jatuh, Kini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
Terkini
-
Penghitungan Belum Rampung, KPK Sebut Kerugian Negara Gegara Kasus Haji Lebih dari Rp1 Triliun
-
Inspeksi Prabowo di Teluk Jakarta, TNI AL Unjuk Kekuatan Maritim Sambut HUT ke-80
-
Sempat Dilalap Api, Profil Kilang Minyak Dumai: Pemasok 16% Energi Nasional Berjuluk 'Putri Tujuh'
-
Malam-malam, Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun untuk Wapres Gibran
-
Hakim MK 'Sentil' Hasto: Ngapain Gugat UU Tipikor ke Sini? Lobi Saja DPR, Kan Mereka Setuju
-
KPK Kumpulkan Bukti Kasus Pemerasan TKA, Cak Imin hingga Ida Fauziyah Berpotensi Diperiksa
-
Sebelum Cecar Gubernur Kalbar Soal Kasus Mempawah, KPK Analisis Barang Bukti Hasil Penggeledahan
-
Cak Imin Dorong Sekolah Umum Terapkan Pola Pendidikan Sekolah Rakyat: Ini Alasannya!
-
Warga Manggarai Tak Sabar Tunggu Proyek LRT Fase 1B Rampung, Macet Dianggap Sementara
-
Lewat Sirukim, Pramono Sediakan Hunian Layak di Jakarta