Suara.com - Tuan Guru Bajang Zainul Majdi, mantan Gubernur NTB yang juga ulama, memberikan sejumlah bantahan terkait polemik ucapan akademisi Rocky Gerung mengenai kitab suci adalah fiksi.
Rocky Gerung sendiri mengucapkan pernyataan tersebut dalam gelar wicara salah satu stasiun televisi nasional, April 2018.
Tidak hanya menjadi polemik, bahkan Rocky Gerung dilaporkan oleh Jack Boyd Lapian ke Polda Metro Jaya karena menilai ucapakan tersebut termasuk penistaan agama.
Sebagai ulama, doktor jebolan fakultas Ushuluddin Jurusan Tafsir dan Ilmu-Ilmu Alquran Universitas Al Azhar Mesir, TGB megakui banyak dihubungi orang-orang untuk menjelaskan persoalan tersebut.
“Banyak yang japri saya sambil melampirkan tautan berita beberapa tokoh yang mencari pembenaran tentang itu. Fokus saya cuma satu, jangan sampai urusan politik membuat kita mentoleransi bahkan menjustifikasi sesuatu yang menyentuh salah satu fundamen agama,” tuturnya seperti diberitakan Lombokita—jaringan Suara.com, Kamis (14/2/2019).
Ia mengkhawatirkan, “Nanti, entah berapa tahun lagi, generasi berikut akan lupa konteks dan hanya ingat klausa :Kitab Suci Itu Fiksi, dan itu sangat destruktif.”
Apa saja isi catatan TGB untuk membantah pendapat Rocky Gerung itu? Berikut catatan TGB
Saya tidak bisa bayangkan kalau di sebuah toko buku, Al-Quran diletakkan di rak “fiksi” bersama novel, dongeng, kumpulan cerpen dan karya fiksi lain. Bisa didemo toko itu.
Kitab suci bukan fiksi, karena ia bukan imajinasi, namun pemberitahuan tentang kenyataan, yang telah terjadi ataupun yang akan terjadi. Gaib bukan fiktif tapi hakiki dan benar bagi orang beriman.
Baca Juga: MUI: Tidak Perlu Ada Fatwa Haram Hari Valentine
“Kitab suci itu fiksi” sebenarnya bukan klausa baru. Thaha Husein, sastrawan terkemuka Mesir, pernah menulis dalam bukunya “Fi Asy-sy’ril jahily” (Tentang Syair Masa Jahiliyah) hal serupa.
Mengambil kisah Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam kitab suci, Thaha Husein menyimpulkan bahwa kisah itu “mutakallafah wa mashnu’ah fii ‘ushuurin muta’akhirah da’at ilayha haajatun diiniyyah aw iqtishadiyyah aw siyasiyyah”. Yaitu kisah yang direkayasa dan dibuat-buat di masa belakangan untuk motif keagamaan, ekonomi atau politik.
Bagi Thaha Husein, kisah Ibrahim dan Ismail dalam Taurat, Injil dan Alquran itu fiksi, imajinatif dan tidak ada landasan sejarahnya alias tidak pernah terjadi.
Pernyataan ini menimbulkan kontroversi luar biasa saat itu di Mesir karena dianggap menggergaji dasar yang paling fundamen dalam agama yaitu keyakinan akan kebenaran wahyu.
Banyak ulama menulis buku untuk menolak klaim “Kitab suci itu fiksi” ala Thaha Husein ini, seperti Grand Syekh Al-Azhar Syekh Muhammad Al-Khidr Husein dalam kitabnya “Naqd Kitab fi asy-syi’ril jaahily” (Penolakan atas Kitab Tentang Syair Masa Jahiliyah).
Yang menarik, di Indonesia, justru sebagian figur yang ditokohkan umat justru berusaha mentakwil dan mencari pembenaran ungkapan “Kitab suci itu fiksi”.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Menhan Bocorkan Isi Pertemuan Para Tokoh di Rumah Prabowo, Begini Katanya
-
Efek Revisi UU TNI? KontraS Ungkap Lonjakan Drastis Kekerasan Aparat, Papua Jadi Episentrum
-
Ajudan Ungkap Pertemuan 4 Mata Jokowi dan Prabowo di Kertanegara, Setelah Itu Pamit
-
SK Menkum Sahkan Mardiono Ketum, Muncul Seruan Rekonsiliasi: Jangan Ada Tarik-Menarik Kepentingan!
-
Jokowi Sambangi Prabowo di Kertanegara Siang Tadi Lakukan Pertemuan Hampir 2 Jam, Bahas Apa?
-
Catatan Hitam KontraS di HUT TNI: Profesionalisme Tergerus, Pelibatan di Urusan Sipil Kian Meluas!
-
SDA Jamin Jakarta Tak Berpotensi Banjir Rob pada Bulan Ini, Apa Alasannya?
-
Beri Kontribusi Besar, DPRD DKI Usul Tempat Pengolahan Sampah Mandiri di Kawasan Ini
-
Novum jadi Pamungkas, Kubu Adam Damiri Beberkan Sederet Fakta Mencengangkan!
-
Soal Udang Kena Radiasi Disebut Masih Layak Dimakan, DPR 'Sentil' Zulhas: Siapa yang Bodoh?