Suara.com - Maria Ressa, jurnalis dan juga CEO media online Rappler, yang ditahan di Filipina akhirnya berhasil bebas dengan membayar jaminan sebesar P 100.000 (USD 1.916) pada Kamis (14/2/2019).
Dia bebas setelah sempat menginap satu malam di tahanan Kantor Pusat Biro Investigasi (NBI) Filipina karena dikenakan pasal pencemaran nama baik, demikian seperti dilansir Kantor Berita Turki Anadolu.
Jurnalis ini langsung aktif di media sosial twitter-nya dengan menulis “Akhirnya bebas. Terima kasih atas dukungannya”.
Agen NBI menangkap Ressa di kantornya pada Rabu (13/2/2019) pagi dini hari.
Penangkapan bermula dari keluhan pengusaha Wilfredo Keng atas berita yang diterbitkan Rappler pada 29 Mei 2012, beberapa bulan sebelum UU Kejahatan Siber diberlakukan.
Berita itu mengungkap kongkalikong antara mantan kepala pengadilan Renato Corona dan Keng terkait kasus narkoba serta perdagangan manusia. Dalam berita itu, Rappler juga memuat hasil wawancara Keng.
Tuduhan terhadap Rappler ini bukan yang pertama. Sejak Presiden Duterte menjabat, sederet tuduhan dilayangkan Pemerintah Filipina kepada media tersebut.
Pada 3 Desember 2018 lalu pemerintah setempat mengeluarkan surat perintah penangkapan Ressa dengan tuduhan lima tahun mengemplang pajak.
Pada 20 Februari 2018, Istana Presiden melarang jurnalis Rappler Pia Randa untuk meliput.
Baca Juga: Prabowo Akan Diawasi Bawaslu saat Salat Jumat di Masjid Kauman
Ditangkapnya Maria Ressa sempat menuai aksi protes dari seluruh dunia, termasuk Indonesia
Berita Terkait
-
Ditentang Rakyat, Presiden Duterte Mau Ubah Nama Filipina Jadi Maharlika
-
Hapus Jejak Masa Lalu, Duterte Ingin Nama Filipina Diganti Maharlika
-
Kerap Kritik Presiden Duterte, Pemred Rappler Ditangkap di Ruang Redaksi
-
Pasutri WNI Bom Gereja Filiipina, Ini 5 Aksi Teror Bom Lain yang Mencekam
-
Bantu WNI Ledakkan Gereja Filipina, Otak Teror Bom Gereja Serahkan Diri
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Website KontraS Diretas! Netizen Murka, Curigai Upaya Pembungkaman Informasi
-
Terungkap di Sidang: Detik-detik Anak Riza Chalid 'Ngotot' Adu Argumen dengan Tim Ahli UI
-
Harga Telur Naik Gara-gara MBG, Mendagri Tito: Artinya Positif
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!