Suara.com - Polisi berhasil meringkus MP, seorang kernet bus Pariwisata yang melakukan aksi penganiayaan terhadap Antika Joda (40), istri ustaz Derry Sulaiman, eks pedemo anti Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat aksi Bela Islam 212 di Jakarta, 2016 lalu. MR dibekuk polisi saat sedang berada di indekos, Jalan Babakan Sari, Pedungan, Denpasar Selatan, Jumat (8/2/2019) lalu.
"Pelaku kami tangkap di rumah kosnya dan sudah ditahan,” kata Kapolsek Kuta AKP Teuku Ricki Fadliansah, Rabu (13/2/2019) kemarin.
Menurutnya, penangkapan itu dilakukan setelah polisi menemukan bukti yang mengarah kepada MR. Bukti tersebut di antaranya yakni rekaman kamera pengawas atau CCTV milik Crystal di Jalan Bypass Ngurah Rai, Kuta yang merekam saat MR menganiaya korban.
"Setelah kami selidiki, pelaku mengarah ke sopir bus pariwisata," kata Ricki seperti dikutip Beritabali.com--jaringan Suara.com.
Setelah diinterogasi, MR mengaku menganiaya korban karena kesal dan emosi setelah terlibat cekcok mulut. Aksi penganiayaan itu bermula Antika saat mobilnya ditabrak pengendara sepeda motor. Ketika itu, korban hendak menuju Hotel Crystal di Jalan Bypass Ngurah Rai Kuta, Kamis (7/2/2018) malam.
"Korban turun dan mengecek mobilnya yang ditabrak dari samping kanan," kata dia.
Berhentinya mobil korban membuat jalanan menjadi macet. Bahkan, dari arah belakang datang bus pariwisata sembil membunyikan mengklakson lantaran mobil Antika lantaran dianggap menghalangi jalan. “Korban sempat mengatakan sabar-sabar ke arah bus,” ucap Kapolsek.
Namun, sopir bus tak lain tersangka Made Primayoga tidak sabaran. Ia kemudian turun dan menghampiri korban. Sempat terjadi cekcok mulut, tersangka yang emosi langsung memukul wajah dan menendang perut korban.
Emosi tersangka kembali tak terbendung dan berusaha mengambil kayu namun berhasil dilerai warga setempat. Setelah menganiaya korban, tersangka pergi dari TKP dengan mengendarai busnya. Tidak terima dianiaya, perempuan bercadar yang tinggal di Perum Silitiga, Nusa Dua, Kuta Selatan, melaporkan kasusnya ke Polsek Kuta.
Sumber: Beritabali.com
Baca Juga: Kejar Pasar Ponsel Gaming, Vivo Hadirkan Sub-brand iQOO
Berita Terkait
-
Coba Bunuh Ibu Kandung Pakai Parang, Ali Tak Terindikasi Sakit Jiwa
-
Dikejar-kejar Sambil Tenteng Parang, Mahasiswa Ini Coba Bunuh Ibu Kandung
-
Celana Melorot dan Muka Berdarah, Tukang Pijit Wanita Tergeletak di Sawah
-
2 Pegawai KPK Diduga Dianiaya, Polisi Panggil Sekda Pemprov Papua
-
Pemuda Mabuk Tikam Ibu Kandung Saat Ribut Sama Istri
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 5 Pilihan HP Snapdragon Murah RAM Besar, Harga Mulai Rp 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman
-
Heboh Tuduhan Ijazah Palsu Hakim MK Arsul Sani, MKD DPR Disebut Bakal Turun Tangan
-
Pemkab Jember Kebut Perbaikan Jalan di Ratusan Titik, Target Rampung Akhir 2025
-
Kejagung Geledah Sejumlah Rumah Petinggi Ditjen Pajak, Usut Dugaan Suap Tax Amnesty
-
Kepala BGN Soal Pernyataan Waka DPR: Program MBG Haram Tanpa Tenaga Paham Gizi
-
Muhammad Rullyandi Sebut Polri Harus Lepas dari Politik Praktis, Menuju Paradigma Baru!
-
Hari Pertama Operasi Zebra 2025, Akal-akalan Tutup Plat Pakai Tisu Demi Hindari ETLE
-
Anak Legislator di Sulsel Kelola 41 SPPG, Kepala BGN Tak Mau Menindak: Mereka Pahlawan